Mohon tunggu...
magdalena akui
magdalena akui Mohon Tunggu... Penulis - Guru Kelas SD Negeri 07 Trans Mabak

saya seorang guru sekolah dasar yang mengajarkan siswa dengan sebaik mungkin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Kisah Batu Balu Nangun Mada

8 Februari 2024   13:11 Diperbarui: 8 Februari 2024   13:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada zaman dahulu kala di sebuah desa yang bernama desa Lamolda yang terdiri dari tiga kampung yaitu Barelamat, Baremomol, Baremada. Dan tepatnya dikampung Baremada hiduplah sepasang suami istri yang bernama Pak Mada dan Bu Balu, mereka mempunyai dua orang anak dan saat itu juga Bu Balu sedang mengandung anak nya yang ketiga. Mereka hidup rukun dan bahagia. Mereka sehari -- hari bekerja sebagai petani mereka memiliki ladang yang cukup luas dan tanaman padi sangat subur bauh nya sedang menguning. Diladang mereka terdapat sebuah sungai kecil dan sangat banyak ikan nya.

Pada suatu hari Bu Balu ingin sekali memakan ikan bakar dan dia bilang sama suami nya bahwa dia ingin menangguk ikan di sungai dekat ladang mereka. Pergilah mereka empat beranak ke sungai tersebut untuk mengambil ikan nya. Tiba -- tiba hujan gerimis turun dan Bu Balu bilang sama Pak Mada agar membawa anak -- anak nya ke dangau karena hujan panas.Dan Bu Balu berpesan kepada suami nya agar memasak nasi di dangau.

Pak Mada dan anak -- anak nya berjalan menuju dangau yang tidak begitu jauh dari sungai tersebut, sesampai di dangau Pak Mada mulai memasak nasi dan membakar ikan yang mereka dapat lalu Pak Mada bersama kedua orang anak nya makan tak sadar mereka lupa akan Bu Balu yang masih menangguk disungai. Dengan lahap nya mereka makan semua ikan bakar itu, tidak lama kemudian turun lah hujan dengan sangat deras sehingga barulah Pak Mada ingat bahwa istri nya masih di sungai dan menangkap ikan. Kemudia dia berteriak untuk memanggil istri nya "Balu, Balu, Balu sudah lah menangkap ikan nya pulang lah lagi ke dangau" tetapi Bu Balu tidak menghiraukan panggilan dari suami nya.Karena istri nya tidak kunjung datang akhir nya Pak Mada membawa anak -- anak nya untuk menyusul istri nya ke sungai. Sesampainya di tepi sungai Pak Mada kembali menyuruh istrinya untuk segera berteduh karena hujan yang belum reda juga. Tetapi Bu Balu tidak menghiraukan perkataan suami nya karena entah kenapa ikan disungai pada saat itu tiba -- tiba sangat banyak sehingga dia tidak memperdulikan hujan yang turun dan tidak ingin berteduh walaupun sudah diperingatkan oleh sang suami. Pak Mada kembali berteriak untuk memanggil istrinya agar segera berteduh. Akhir nya Bu Balu mengindahkan panggilan suami nya untuk berteduh di tepi sungai dibawah rindang nya pohon beringin di tepi sungai.

gambar pohon beringin/dokpri
gambar pohon beringin/dokpri

Mereka sekeluarga berteduh dibawah sebuah pohon. Bu Balu akhir nya bertanya kepada suami " Masih ada kah ikan yang dibakar tadi ? " suami nya pun menjawab " ikan nya sudah habis, nanti akan kita bakar lagi" mendengar jawaban suami nya Bu Balu menjadi sedih dan sangat kecewa sehingga ia berkata " mengapa kalian tega menghabiskan ikan bakar tersebut padahal saya ingin sekali memakan ikan bakar ". 

Rasa kecewa Bu Balu terhadap suami dan anaknya sangat dalam sehingga membuat Bu Balu hanya diam merenungkan semuanya, dan seakan alam pun mengerti dengan perasaan Bu Balu saat itu maka angin kencang pun tiba disertai petir dan kilat yang sangat kuat akhirnya menyambar mereka berempat beranak, seketika itu juga mereka berempat berubah menjadi Batu besar ditepi sungai' NANGUN MADA' . 

Batu tersebut tersusun ditepi sungai,kononnya sebuah batu besar  yang menyerupai ibu hamil itu yang dipercayai sebagai Bu Balu dan yang satunya lagi sebagai Pak Mada serta dua buah batu kecil itu  dipercayai sebagai anak-anaknya sehingga Batu tersebut oleh Masyarakat atau kampung Baremada dinamakan 'BATU BALU NANGUN MADA'  Hingga saat ini masyarakat kampung Baremada kecamatan Lumar Kabupaten Bengkayang masih menyakini bahwa 'BATU BALU NANGUN MADA'   Merupakan tempat keramat dan ketika panen padi tiba maka masyarakat mulai mengadakan RITUAL adat untuk mengenangkan Pak Mada dan Bu Balu, Pada acara Ritual ini masyarakat akan membawa hasil panen serta sesajen dan ayam untuk dipotong ditempat tersebut setelah melaksanakan ritual adat , mereka pun pulang dan mereka yakin bahwa Roh-roh leluhur dan Pak Mada serta keluarganya ikut pulang bersama mereka untuk merarayakan pesta panen padi bersama dan tradisi ini sampai saat ini masih dilaksanakan oleh masyarakat kampung Baremada.

perayaan Adat panen padi/dokpri
perayaan Adat panen padi/dokpri
perayaan Adat/dokpri
perayaan Adat/dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun