Mohon tunggu...
mafaza ilyasa
mafaza ilyasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - FEB Undip

Hai...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Mahasiswa Undip Menyelamatkn UMKM yang Terdampak Pandemi

13 Februari 2021   22:46 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:04 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solat Jumat dengan protokol kesehatan

 Demak, (19/1/21) - Pemerintah Indonesia dewasa ini menciptakan dan menekankan sejumlah kebijakan yang cukup ketat perihal usaha menekan laju persebaran virus Novel Coronavirus Disease 2019  (COVID-19) dengan berbagai protokol kesehatan dan pembatasan sosial. Sebagai dampak dari adanya pandemi dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang ada, struktur sosial beserta kebiasaan masyarakat pada umumnya bergeser menuju sebuah kenormalan yang baru. Masyarakat diminta aktif dalam menjaga imunitas serta intensitas bertemu guna mencapai tujuan akhir dari kebijakan masa pandemi ini yaitu: berakhirnya persebaran COVID-19.

Ditengah kondisi rentan ini, Mafaza, mahasiswa KKN Undip turut menyaksikan langsung dampak dari pandemi dan memutuskan untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Berdasarkan pengamatannya terhadap bergesernya perilaku masyarakat, sangat jelas terlihat bahwa cukup banyak sektor yang terdampak. Masyarakat kelas bawah hingga korporasi terpaksa mengikuti alur pergeseran perilaku pasar dan sosial, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Berkurangnya intensitas temu fisik menyebabkan pendapatan tiap periode menurun drastis. Pelaku usaha diharap memiliki kemampuan untuk cukup jeli menemukan peluang pada masa sulit seperti ini. 

Hal tersebut dirasakan oleh Mas Toni (38), sebagai salah satu pelaku UMKM. Beliau adalah pemilik sebuah warung angkringan yang ditemui oleh Mafaza, berlokasi di Jalan Raya Grobogan-Demak. Pada perbincangannya dengan Mafaza, beliau mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan pada penjualan sebelum dan ketika pandemi. Disinyalir perbedaan tersebut jelas terjadi karena berkurangnya intensitas pelanggan untuk mengunjungi tempat usahanya sebab adanya program pembatasan sosial. Terlebih saat ini sedang digalakkannya program PSBB JAWA-BALI selama 2 pekan kedepan, hal tersebut secara langsung mempengaruhi intensitas kunjungan pelanggan. Dengan segala keterbatasan yang ada, pelaku UMKM seperti Mas Toni diharap mampu memanfaatkan media selain pasar fisik agar tetap bertahan dan mendapatkan penghasilan.

UMKM tetap bertahan di tengah pandemi
UMKM tetap bertahan di tengah pandemi

 

Melihat kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, Mafaza memperkenalkan sebuah solusi yang mudah & murah. Berdasarkan hasil brainstorm antara dirinya dengan para pelaku UMKM tercetuslah satu solusi yaitu: pemanfaatan Digital-based Single-market Food Delivery System.

Digital-based Single-market Food Delivery System adalah layanan pesan-antar berdasar jaringan internet yang dipercaya dapat memberikan titik terang pada kondisi rentan ini. Perusahaan penyedia layanan pesan-antar seperti Go-Food dan Grab-Food siap untuk membantu memperkuat eksistensi UMKM dengan layanan gratisnya dan Mafaza selaku mahasiswa KKN bersedia untuk mempersiapkan segala keperluan UMKM untuk menggunakan layanan tersebut. UMKM perlu untuk mendaftarkan diri dengan mengisi data usaha yang akan dipandu oleh Mafaza hingga akhirnya usahanya terdaftar dan dapat menggunakan layanan tersebut.

Penulis : Mafaza Ilyasa (TIM 1 KKN UNDIP Periode 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun