Perilaku anak juga diuji dengan melihat perbedaan antara kelompok yang mendapatkan treatment (perlakuan) Â menggunakan buku cerita bergambar dengan kelompok yang tidak mendapatkan treatment (kelompok kontrol).
Hal seperti itu tidak terlepas dari peran media buku cerita bergambar yang memeberi rangsangan dalam proses berfikir anak melalui benda konkret.Â
Rangsangan yang diberikan guru lewat media buku cerita bergambar mampu ditangkap oleh indera visual anak. Anak akan memproses hasil gambar dan ditambah dengan pembacaan cerita memakai Bahasa verbal guru yang ditangkap oleh indera pendengaranya. Dari situ anak mulai mulai berfikir, mengingat, berimajinasi, mengetahui, dan memepercayai.
Selanjutnya melalui hasil berfikir tadi, Â anak mulai memiliki keinginan seperti karakter baik didalam cerita tersebut dan tidak ingin menjadi karakter yang tidak baik. Proses tersebut masuk dalam domain afektif. Anak juga akan merasakan perasaaan sedih, takut, tegang, senang, dll ketika dibacakan cerita.Â
Dengan begitu, anak yang telah diberi stimulus melalui buku cerita bergambar yang sesuai dengan lingkungan dan perkemabnagan anak, anak akan lebih mudah dalam membentuk perilakunya. Contohnya ketika anak  menyadari telah memukul temannya dia akan berusaah meminta maaf kepada temanya.
Adapun tahapan-tahapan yang dilalui anak setelah mendengarkan buku cerita bergambar anatara lain: cognitive states, affect desire states, affective states, dan behavioural states.Â
Pertama, setelah anak mendengarkan cerita anak akan masuk kedalam proses kognitif, anak akan mendapat hal-hal yang memantik akal untuk berperilaku yang melibatkan kata-kata. Kedua, setelah anak berfikir tentang cerita tersebut, anak memiliki rasa ingin  bisa menjadi peran tokoh didalam cerita tersebut. Ketiga, anak akan menjadi sedih, takut, Bahagia terhadap cerita yang telah didengar. Keempat, perasaan tersebut akan membawa anak untuk bisa berperilaku sesuai dan tidak sesuai dengan hal-hal yang terkait dalam cerita tersebut.
Media buku cerita bergambar juga memiliki kekurangan yaitu ukuran kecil untuk ditunjukkan di forum kelas karena banyaknya murid dan kecilnya ukuran buku cerita membuat anak-anak sulit memahaminya. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan media buku cerita bergambar yang mampu menjangkau keluasaan pandangan anak dan juga anak mampu memahaminya. Â
Media buku cerita bergambar yang dikembangkan mampu digunakan dalam pembentukan kesadran diri anak usia dini. Buku cerita bergambar juga efektif dalam membentuk kesadran diri anak usia dini, oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dengam media buku cerita bergambar mampu meningkatkan kesadaran diri anak secara signifikan.