Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gak Cuma Bikin Nangis, Ini 3 Alasan 'A Dream Within a Dream' Liu Yuning dan Li Yitong Wajib Kamu Tonton

27 Juni 2025   16:05 Diperbarui: 27 Juni 2025   16:05 2366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama china 'A Dream within a Dream' tayang di iQIYI (Foto: iQIYI)

Pernahkah kamu berkhayal bisa menyelam ke dalam sebuah buku? Tidak hanya membacanya, tapi benar-benar masuk ke dunianya, bertemu para tokohnya, mengubah jalan cerita yang sudah tertulis?

Nah, itulah konsep segar yang ditawarkan drama china terbaru bertajuk 'A Dream within a Dream' (Shu Juan Yi Meng), sebuah mahakarya yang langsung jadi sorotan sejak hari pertama tayang di iQIYI.

Drama china ini menjadi buah bibir bukan hanya karena bintangnya yang sedang naik daun, Liu Yuning dan Li Yitong, tapi juga karena keberanian naskahnya yang membongkar pola baku drama kostum (gu'ou) sekaligus menyindir sinis industri hiburan Tiongkok.

Kali ini, aku mau ajak kamu jalan-jalan menelusuri rahasia di balik pesona 'A Dream within a Dream' dengan storytelling yang bikin betah sampai titik terakhir.


Dari Kesuksesan ke Tantangan Baru

Liu Yuning bukan nama asing bagi penikmat drama china. Setelah meledak lewat 'The Prisoner of Beauty' di mana chemistry-nya dengan Song Zu'er bikin jutaan penonton baper, ia kini mengambil risiko artistik yang lebih besar.

Di 'A Dream within a Dream,' Liu Yuning memerankan karakter berlapis, seorang pangeran bermartabat sekaligus pembunuh berdarah dingin. Satu wajah, dua jiwa penuh rahasia. Kontras inilah yang membuat kita sulit menebak langkah berikutnya.

Dan siapa pasangannya? Li Yitong, aktris berbakat yang pernah menghiasi layar lewat berbagai drama populer. Tapi di sini dia tak sekadar “putri lemah yang menunggu diselamatkan.” Dia adalah pembaca yang tersedot ke dalam buku. Seorang wanita modern dengan misi besar, mengubah akhir tragis sang tokoh utama wanita di dalam cerita.

Alih-alih pasrah pada nasib yang sudah tertulis, dia menantang takdir dengan kecerdikan dan tekad. Dari sinilah konflik dan pesonanya dimulai.

Liu Yuning dalam 'A Dream Within a Dream'
Liu Yuning dalam 'A Dream Within a Dream'

Li Yitong dalam 'A Dream Within a Dream'
Li Yitong dalam 'A Dream Within a Dream'

Premis 'A Dream within a Dream' yang Menggigit

'A Dream within a Dream' bukan kisah cinta klise. Genre chuan shu lian atau cinta dalam dunia buku yang dilompati, sudah cukup familiar di webnovel, tapi jarang digarap sedetail ini di layar kaca.

Bayangkan kamu tahu persis akhir cerita, mulai dari pernikahan berdarah, pengkhianatan, pembunuhan kejam di malam pengantin. Bukannya kabur, Li Yitong justru masuk secara sadar untuk menghindarkan sang tokoh dari takdir mengenaskan itu.

Tapi rencana tak pernah semudah teori. Setiap perubahan memicu efek kupu-kupu. Tindakan kecil memicu konflik besar.

Penonton dibuat penasaran, apakah ia bisa mengubah takdir? Atau justru terjebak lebih dalam dalam drama darah dan air mata? Di sinilah 'A Dream within a Dream' menang. Penulis naskahnya menolak memberi kita jawaban pasti. Penonton dipaksa menebak, menafsir, bahkan menahan napas menunggu klimaksnya.

Chemistry Berbahaya Liu Yuning dan Li Yitong

Salah satu kekuatan utama 'A Dream within a Dream' adalah chemistry yang nyaris “berbahaya” antara Liu Yuning dan Li Yitong.

Dalam banyak adegan, kamu akan menemukan potret cinta paling getir. Ada air mata, luka, pengkhianatan. Tapi di sela kekerasan itu, ada renungan mendalam, bisakah seseorang benar-benar berubah? Bisakah cinta lahir di atas puing-puing kebencian?

Adegan ikonik di mana Liu Yuning, berlinang air mata, memohon sambil bilang, "Aku benar-benar ada. Bisakah kau melihatku?”

Potongan dialog ini bukan sekadar gombalan sedih. Ia membuka lapisan psikologis kedua karakter. Kita melihat mereka bukan sebagai pangeran dan tawanan, tapi sebagai manusia yang sama-sama ketakutan akan kehilangan.

Drama china ini memaksa kita untuk empati bahkan pada karakter paling kelam.

Chemistry Liu Yuning dan Li Yitong (Foto: iQIYI)
Chemistry Liu Yuning dan Li Yitong (Foto: iQIYI)

Kritik Pedas pada Industri Hiburan

Tambahan lagi, yang membuat 'A Dream within a Dream' lebih dari sekadar drama kostum romantis adalah keberaniannya “menyindir diri sendiri.”

Dalam ceritanya, ada metafora satir tentang bintang populer yang “menyabotase” naskah dengan adegan tambahan demi menonjol sendiri, juga tentang agensi yang memaksa kliennya masuk ke drama tanpa peduli kualitas.

Ada juga sindiran tentang penulis yang “jual hati nurani” demi rating tinggi. Semua disajikan halus tapi tajam, kadang dengan humor gelap yang mengundang tawa getir.

Inilah daya tarik unik drama ini. Penonton merasa diajak konspirasi untuk menertawakan absurditas industri.

Pemeran Pendukung yang Tak Kalah Gemerlap

'A Dream within a Dream' juga tidak main-main soal pemain pendukung. Kita dapat melihat beberapa karakter seru.

Wang Yilun (Riley Wang, aktor Taiwan) dan Zhu Xudan sebagai pasangan second lead dengan dinamika cinta-benci yang tak kalah menggigit.

Wang Yilun dan Zhu Xudan, second lead 'A Dream Within a Dream' (Foto: iQIYI)
Wang Yilun dan Zhu Xudan, second lead 'A Dream Within a Dream' (Foto: iQIYI)
Wang Chengsi yang dulu jadi tangan kanan Liu Yuning di 'The Prisoner of Beauty' kini kembali dalam formasi “tuan dan pelayan," sebuah reuni yang dinantikan penggemar.

Wang Chengsi (Foto: iQIYI)
Wang Chengsi (Foto: iQIYI)
Aktris legendaris Wang Yan (ingat “Qing Gege” di Princess Pearl?) muncul dengan aura matang yang menambah bobot cerita.

Chen Zihan, veteran serial klasik (Yi Tian Tu Long Ji, Bai She Zhuan, Shen Diao Xia Lu), memberikan sentuhan nostalgia yang mengikat penonton lintas generasi.

Hasilnya adalah dunia yang kaya, terasa hidup, dan sulit dilupakan.

Tiga Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton

Untuk yang masih ragu menekan tombol play, inilah 3 poin utama yang membuat 'A Dream within a Dream' wajib ditonton.

Pertama, plot berlapis dan twist tak terduga. Tak hanya soal cinta dan balas dendam, tapi juga tentang kebebasan memilih takdir.

Kedua, chemistry aktor dan aktris yang mendidih. Liu Yuning dan Li Yitong berhasil membuat kita benci, iba, sekaligus jatuh hati pada mereka.

Ketiga, sindiran cerdas pada industri. Siap tertawa getir? Siap mengangguk setuju? Drama ini mengundangmu menjadi penonton yang lebih cerdas.

Banyak pesan tersirat dalam drama china 'A Dream Within a Dream' (Foto: iQIYI)
Banyak pesan tersirat dalam drama china 'A Dream Within a Dream' (Foto: iQIYI)

Akhir yang Mengundang Rasa Penasaran

Tanpa spoiler berlebihan, cerita ini bukan dongeng manis dengan akhir serba mudah. Setiap langkah perlawanan sang heroine menuntut harga mahal. Setiap perubahan plot adalah pengingat bahwa nasib tak bisa dibohongi begitu saja.

Namun di sinilah keindahan 'A Dream within a Dream' yang menghadirkan harapan lewat keberanian menantang “tulisan di atas kertas.”

Siapa sangka, di balik kisah balas dendam penuh air mata, kita diajak merenung, apa artinya benar-benar hidup? Bisakah cinta menyembuhkan?***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun