Mohon tunggu...
Taufiq Ismael Al Pharepary
Taufiq Ismael Al Pharepary Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Menulislah biar dunia tahu kita pernah hidup

Berkelana di alam liar membuat kalbu begitu tenang dan memahami betapa besar ciptaan sang kalik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Candu Media Sosial

13 Desember 2017   15:45 Diperbarui: 13 Desember 2017   15:52 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : www.twoeggz.com

"Halo mah... papah mau daftar paket liburan keluarga ke Bali ya?"

"Waoow... boleh pah... lagi ada promo ya?,"

"iya mah... ini teman sekolah Papah tawari, katanya lagi ada diskon di travel tempanya bekerja,"

"Satu lagi pah, saya mau ikut liburan asalkan handphone Papah saat liburan Mamah yang pegang ya?,"

 "Oke mah," dengan berat hati. Kemudian menutup percakapan itu.

Begitulah sepenggal percakapan teman sekantor melalui telepon selular saat lagi istirahat di kantin belakang kantor. Si teman tanpa aku tanya ia bercerita sendiri. Sesekali saya menimpali curhatannya.

Dia bercerita bahwa jika ia memegang smartphonenya ia akan melupakan orang-orang di sekitarnya. Termasuk anak dan istrinya jika lagi di rumah. "Saya bisa berjam-jam dengan HP ini," sembari mengangkat hanphone miliknya. Separah itukah pengaruh media sosial jaman now.

Percakapan dengan teman tadi juga membuatku terhenyak. Karena hal serupa juga terjadi padaku. Selalu penasaran dengan status terkini teman di facebook, live di instagram, percakapan panjang di grup whatsapp, dan berita aktual di website.

Sampai kapan hal ini menghantui kita. Seolah-olah hidup ini akan berakhir saat handphone tak berada di genggaman.

Jaman oldbangun pagi kita akan langsung melihat jam. Kemudian terburu-buru mengambil air wudhu karena terlambat menghadap pada-Nya. Jaman now, begitu terbangun langsung mencari handphone. Bukan untuk melihat jam melainkan melihat percakapan terbaru di grup whatsapp ataukah hal kekinian di media lainnya.

Sampai kapan kita akan seperti ini. mengabaikan teman semeja karena asyik memandangi smartphone milik masing-masing. Tak bercakap bermenit-menit hingga hitungan jam. Seolah menemukan dunia masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun