Mohon tunggu...
MaelaSari
MaelaSari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Guru Honorer disekolah Swasta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

RTL Best Practices Maelasari

6 Desember 2022   15:20 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:37 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Best Practices (RENCANA TINDAK LANJUT)

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi : MTs Al Mujahidin

Lingkup Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah/ Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan Kreativitas dan Minat Belajar Peserta Didik

Penulis : Maelasari, S.Pd

Tanggal : Kamis, 1 Desember 2022

Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Masa SMP merupakan masa transisi siswa dari anak-menuju remaja. Banyak dari mereka yang ingin mencari/menggali pengetahuan lebih dalam. Rasa ingin tahu yang ada pada masa tersebut membuat mereka memiliki semangat lebih terhadap sesuatu yang baru, terutama dalam kehidupan yang ada di sekitarnya. Namun sayangnya, banyak dari mereka yang menyalah gunakan untuk hal-hal negatif, seperti bermain game online, sosial media, yang berlebihan. Sehingga hal tersebut berdapak pada perilaku yang kurang baik seperti berikut:

1. Kurang fokus mengikuti materi pembelajaran

2. Tidak masuk sekolah karena sakit akibat begadang

3. Malas mengerjakan tugas

4. Mengantuk di dalam kelas

5. Banyak bergurau saat pembelajaran berlangsung

6. Asyik dengan diri sendiri, dan lain-lain.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka peranan seorang pendidik menjadi sangat penting,karena itu saya berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan:

1. Melakukan pengisian angket/lembar pertanyaan non kognitif kepada peserta didik untuk mengetahui gaya belajar siswa, bakat dan minatnya.

2. Mengadakan pendekatan secara personal

3. Melakukan penyelidikan terhadap proses pemahan karakeristik peserta didik

4. Merumuskan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk menyalurkan kreatifitas peserta didik secara positif.

5. Menekankan kegiatan pembelajaran dengan media IT agar peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu saja tidak mudah, ada beberapa hambatan di dalamnya antara lain:

1. Dukungan orang tua yang kurang maksimal karena banyak yang sibuk bekerja, ada juga yang menganggap anak sudah besar dan mandiri, sehingga tidak perlu diawasi lagi.

2. Waktu yang tersedia sangat terbatas bagi guru di sekolah yang tidak memungkinkan untuk membimbing seluruh siswa secara maksimal.

3. Penggunaan sarana dan prasarana selama proses pembelajaran yang belum masimal, serta adanya fasilitas yang terbatas, baik di rumah maupun di sekolah.

4. Rasa takut dan khawatir terhadap kesalahan, membuat siswa malas mengungkapkan pendapat dan mencoba hal-hal baru pada saat pembelajaran berlangsung.

5. Guru yang kurang memahami sasaran tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, seperti penguasaan materi yang terbatas, media penyampaian yang kurang memadai, dan sebagainya.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Strategi /langkah-langkah untuk menghadapi tantangan tersebut, antara lain:

1. Melakukan evaluasi selama pembelajaran

2. Wawancara kepada guru pamong, Kepala sekolah, dan teman sejawat.

3. Melakukan pedekatan secara intensif dengan peserta didik untuk menggali Informasi tentang berbagai fenomena/keadaan yang melatar belakangi rendahnya kreativitas belajar siswa.

4. Melaksanakan pembelajaran inovatif yang berbasis IT

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan langkah-langkah /strategi yang sudah dilakukan :

1. Efektif

2. Efisien

3. Responsif

Faktor yang mendorong keberhasilan dari tujuan pembelajaran yang sudah dilakukan adalah :

1. Pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

2. Kreativitas belajar siswa meningkat

3. Mendapat dukungan dari sekolah, guru dan orang tua.

Pembelajaran/nilai positif yang bisa diambil dari pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah “Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun