Di balik setiap pencapaian dan keberhasilan ada sebuah proses yang jarang terlihat oleh mata. Begitu pula dengan Makkah, seorang atlet olahraga panahan muda yang tidak hanya mengandalkan ketepatan bidiknya, tetapi juga mengandalkan kekuatan hati dan keteguhan tekad. Makkah bukan berasal dari keluarga atlet, dan ia juga tidak berasal dari lingkungan yang mengenal olahraga panahan. Namun, sejak pertama kali mengenal busur dan anak panah, ia menemunkan panggilan jiwanya. Perjalanan Makkah untuk menjadi atlet juga tidak berjalan dengan mulus, banyak rintangan yang harus ia lewati, banyak kegagalan dan luka  yang ia rasakan, tapi dari semua pengalaman itu ia jadikan pelajaran untuk menjadi atlet yang lebih baik dari hari ke hari. Dalam artikel ini, kita akan menyelami perjalanan kisah inspiratif Makkah, sosok yang membidik mimpi setajam anak panah yang melesat ke arah harapan.
Fadlal Makkah Adhi Raharjo lahir pada tanggal 22 Desember 2006 di Denpasar Bali. Ia memulai kisahnya di Panahan pada saat SMP, di SMP MUHAMMADIYAH 2 DENPASAR ia mendaftar ekstra kurikuler panahan dan mulai berlatih, awalnya hanya berlatih setiap minggu dan memang belum sepenuhnya tertarik, namun seiring berjalannya waktu ia mulai tertarik untuk lebih serius di olahraga panahan. SMP MUHAMMADIYAH 1 DENPASAR memiliki jaringan dengan tim panahan yang terkenal di Kota Denpasar yaitu Denpasar Archery Club (DAC), di DAC Makkah di latih dengan pelatihnya di sana. Ia di ajarkan teknik memanah dasar pada awalnya, Makkah juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan karena itulah Makkah juga memiliki semangat untuk terus mempelajari olahraga panahan.
Panahan adalah olahraga yang dilakukan oleh pemanah dengan menembakkan anak panah menggunakan busur untuk menembak sasaran atau target dengan jarak yang sudah ditentukan. Panahan adalah olahraga yang banyak menggunakan tubuh bagian atas. Selain menggunakan fisik, panahan juga memerlukan tingkat fokus yang tinggi untuk menembak sasaran atau target. Olahraga panahan adalah olahraga yang melatih otot, fokus, dan mental. Â Pemanah dilatih untuk memiliki fisik yang kuat, fokus yang tinggi, dan mental yang tahan banting. Dengan sering berlatih pemanah bisa mendapatkan semua hal itu seiring berjalannya waktu. Olahraga panahan terbagi menjadi banyak kategori seperti Standard Bow, Recurve Bow, Compound Bow, Barebow, dan masih banyak lagi. Dan setiap kategori memiliki jaraknya masing-masing, di Standard Bow ada jarak dari 10 meter sampai 50 meter, pada kategori Compound Bow di mulai dari jarak 40 meter sampai 50 meter, dan kategori Recurve Bow ada di dua jarak saja yaitu 60 meter dan 70 meter. Induk panahan di Indonesia adalah PERPANI (Persatuan Panahan Indonesia). Olahraga panahan dapat dilakukan secara individu maupun tim.
Pada awal mulai memasuki dunia panahan sekitar tahun 2018 Makkah menggunakan alat Standard Bow selama kurang lebih 2 tahun sampai tahun 2020 saat masih kelas 1 SMA. Setelah 2 tahun berlalu sang pelatih melihat potensi Makkah dari segi postur tubuh dan faktor lainnya untuk mengganti busur nya ke Compound Bow. Dan strategi sang pelatih untuk memindakan Makkah ke divisi Compound Bow pun mulai terlihat bahwa itu adalah strategi yang sangat tepat.
Lomba pertama Makkah menggunakan Compound Bow adalah di Event Sirkuit Nasional (SIRNAS) pada tahun 2020 di mana itu adalah masa pandemi Covid-19. Saat itu ada kategori beregu yang terdiri dari 3 atlet Denpasar untuk perwakilan tim Denpasar, sebenarnya Makkah tidak termasuk dari 3 atlet Denpasar yang mewakili Kota Denpasar dalam kaegori beregu Compound Putra tersebut, tapi karena salah satu dari 3 atlet tersebut ada yang tidak bisa mewakili Kota Denpasar dikarenakan ada faktor teknis dan Makkah saat kualifikasi ada  di peringkat 4 karena itu Makkah di minta oleh pengurus PERPANI Kota Denpasar untuk menggantikan salah satu atlet Denpasar tersebut yang tidak bisa melanjutkan perlombaan.
Perlombaan kategori beregu divisi Compound Bow putera pun di mulai dan berakhir dengan tim Denpasar membawa pulang medali emas pada event Sirkuit Nasional yang dilaksanakan di bali pada tahun 2021. Makkah sendiri sebenarnya tidak tahu jika akan menggantikan salah satu atlet Denpasar sebagai perwakilan tim beregu Compound Bow putera Denpasar, dan dia juga tidak menyangka jika dia bersama kedua rekan setimnya  bisa membawa pulang medali emas untuk Kota Denpasar.
Seiring berjalannya waktu prestasi demi prestasi berhasil Makkah raih, dari perlombaan antar sekolah, perlombaan se Kota Denpasar, perlombaan se Provinsi Bali, hingga perlombaan Nasional se Indonesia berhasil Makkah gapai. Pada tahun 2022 Makkah lolos sebagai tim Porprov Denpasar dan Pekan Olahraga Provinsi Bali (PORPROV BALI) dilaksanakan pada bulan September tahun 2022. Di kejuaraan kali ini Makkah berhasil meraih 1 medali perak dan 1 medali perunggu di eliminasi dan beregu Compound Bow Putera. Pada tahun yang sama juga Makkah lolos seleksi sebagai perwakilan tim panahan Bali pada Kejuaraan Nasional Senior (Kejurnas) tahun 2022. Kejuaraan Nasional Senior tahun 2022 dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur tepat nya di Kota Palangkaraya. Makkah juga menjadi perwakilan untuk Provinsi Bali di Kejuaraan Nasional Junior tahun 2022 dan 2023, yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta dan di Kota Bogor. Makkah di tahun 2023 juga menjadi perwakilan Provinsi Bali untuk seleksi PON tahun 2024, walau belum bisa lolos untuk menjadi perwakilan Provinsi Bali di PON 2024, Makkah sudah menjadii atlet yang membanggakan untuk Provinsi Bali.