!
Apalah artinya dunia ini bagiku?! Apa urusanku dengan dunia?! Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia ini ialah seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon, ia istirahat (sesaat) kemudian meninggalkannya.
Hidup di dunia bagaikan seorang yang asing, bagaikan dalam perjalanan, hanya berhenti rehat sejenak kemudian melanjutkan perjalanannya.
Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir'.
Jika seseorang menyadari dan menganggap keberadaannya di dunia hanyalah sementara, seperti orang musafir yang singgah di Rest Area, di tempat berteduh, ia tidak akan selamanya di tempat tersebut ia akan meninggalkannya.
Begitulah dunia, sebesar apapun harapan dan cita-cita yang ingin ia raih di dunia, ia akan meninggalkannya manakala ia sudah berjumpa dengan pemutus kelezatan.
Sebanyak apapun yang ia miliki di dunia, mobil mewah, harta melimpah, rumah megah dan jabatan yang wah pasti akan tinggalnya ketika ia meninggal dunia, kecuali tiga perkara yang terus mengalir pahalanya walaupun ia meninggal dunia.
Shadaqah Jariyah yang diinfakkan di Jalan Allah, ilmu yang bermanfaat yang diamalkan, dan doa anak yang shaleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Para  Rasul dan Nabi mewasiatkan kepada pengikutnya sebagaimana Allh Subhanahu wa Ta'ala berfirman menceritakan tentang keluarga Fir'aun yang beriman yang mengatakan:
Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (QS. Ghfir: 39)