Mohon tunggu...
Made Meisya Annica Dwi Putri
Made Meisya Annica Dwi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Saya merupakan mahasiswi S1 Akuntansi yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pedidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Agama Hindu memuja banyak Dewa, apakah sebutan ini Hindu termasuk agama politeisme ?

5 Maret 2025   14:30 Diperbarui: 10 Maret 2025   08:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto persembahyangan umat Hindu (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Pendahuluan

Agama Hindu sangat identik dengan pemujaan terhadap banyak dewa. Di berbagai ritual dan uocara, umat Hindu menyembah sejumlah dewa yang memiliki peran dan karakteristik masing-masing. Bagi sebagian orang, ini mungkin menimbulkan kesan bahwa Hindu adalah agama yang menganut politeisme, yakni kepercayaan terhadap banyak Tuhan. Namun, apakah benar demikian? Mari kita bahas lebih dalam mengenai konsep pemujaan dewa-dewa dalam Hindu dan apakah agama ini bisa disebut politeisme.

Konsep Ketuhanan dalam Hindu: Satu Tuhan dengan Banyak Manifestasi 

Agama Hindu memang memiliki banyak dewa, namun hal ini tidak berarti bahwa Hindu mengajarkan kepercayaan kepada banyak Tuhan dalam arti yang sama dengan agama-agama politeistik lainnya. Dalam kepercayaan Hindu, semua dewa tersebut sebenarnya merupakan manifestasi atau perwujudan dari satu kekuatan tertinggi yang disebut Brahman. Brahman adalah Tuhan yang bersifat tak terbatas, tidak bisa dilihat atau dipahami dengan cara biasa, dan melampaui segala bentuk. Dalam hal ini, dewa-dewa yang disembah seperti Wisnu, Siwa, Brahma, dan banyak lainnya sebenarnya merupakan wujud dari Brahman yang menampakkan diri dalam berbagai bentuk untuk memudahkan umat manusia dalam berhubungan dengan-Nya.  Dalam agama Hindu, sifat Ida Sang Hyang Widhi ini dapat disebut Saguna Brahman dan konsep ini berkaitan juga dengan "Ekam Eva Advitiyam Brahman" yang berarti Brahman itu satu, tidak ada duanya. 

Kepercayaan terhadap banyak dewa ini bertujuan untuk mempermudah pemujaan sesuai dengan aspek kehidupan yang ingin dijalani oleh umat Hindu. Seperti dalam konsep Tri Murti yang menggambarkan tiga aspek utama dari Tuhan dalam menjalankan fungsinya yaitu: a) Dewa Brahma (Sang Pencipta), b) Dewa Wisnu (Sang Pemelihara), c) Siwa (Sang Pelebur). Ketiga aspek ini tidak menunjukan tiga Tuhan yang berbeda, begitu juga dengan dewa-dewa yang lainnya, ini merupakan manifestasi dari satu Tuhan yang Maha Esa, yaitu Brahman. Setiap dewa memiliki atribut dan kualitas tertentu yang bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari, sehingga umat Hindu dapat merasa lebih dekat dan lebih spesifik dalam berdoa.

Jadi meskipun ada banyak dewa, inti dari ajaran Hindu adalah pemahaman bahwa semuanya berasal dari satu sumber yang sama, yaitu Brahman. Jadi, meskipun ada banyak dewa yang dipuja, itu tidak berarti bahwa umat Hindu mempercayai banyak Tuhan yang terpisah satu sama lain. Ini lebih kepada penghormatan terhadap berbagai aspek kehidupan yang bisa dijalani dengan bantuan kekuatan Tuhan tersebut.

Kesimpulan

Secara garis besar, meskipun agama Hindu dikenal dengan banyaknya dewa yang disembah, hal ini tidak bisa dikategorikan sebagai agama politeisme dalam arti yang umum. Hindu mengajarkan adanya satu Tuhan tertinggi yang dikenal sebagai Brahman, sementara dewa-dewa tersebut hanya merupakan perwujudan dari kekuatan Brahman yang berbeda-beda. Dengan demikian, meskipun Hindu memuja banyak dewa, ajaran ini lebih bisa disebut sebagai bentuk monoteisme yang kompleks, yang mengakui satu Tuhan namun dengan banyak manifestasi untuk mendekatkan umat kepada-Nya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun