Mohon tunggu...
Made Adhi Gunadi
Made Adhi Gunadi Mohon Tunggu...

travel enthusiast, akademisi pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Branding Bali*

8 September 2012   06:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:46 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersamaan dengan pembukaan Pesta Kesenian Bali 2007, diluncurkan pula tagline Bali Shanti Shanti Shanti sebagai branding baru untuk Bali. Nggak tanggung-tanggung, yang meresmikan adalah Presiden SBY langsung. Bisa begitu karena rebranding ini rupanya program resmi yang disokong pemerintah provinsi Bali.

Mengutip balidiscovery.com, "Bali Shanti Shanti Shanti" which translates into "Bali Peace Peace Peace" was selected by a team of branding experts after six months of interviews with a wide cross-section of the local community and reflects the wishes of the people of Bali for both their home island and the rest of the world.

As reported by TTG, the Bali branding team coordinator, Ms. Teguh Mahasari explained the branding decision, saying: "The branding was initiated by the Bali governor not just to attract international tourists, but it also aims to inspire the Balinese themselves to achieve the ideal Bali...We cannot deny the fact that the island is facing problems, such as with environment, infrastructure and excessive commercial development. This is something locals need to address to achieve what Hinduism teaches us: "Shanti, Shanti, Shanti."

(http://www.balidiscovery.com/messages/message.asp?Id=3883)

Setuju lah dengan penjelasannya. Nuansa lokalnya sangat terasa, membuat tagline ini sangat khas, berkarakter, kuat merefleksikan citra Bali dan dijamin nggak ada yang nyamain. Kebetulan pula, ternyata yang bikin adalah teman sendiri, Ms. Teguh Mahasari itu. Dulu memang dia sempat cerita sedang menangani branding ini, dan ahhaaa… sekarang hasilnya sudah terlihat. Selamat! Tapi, seperti apa bentuknya/logonya? Nah, rupanya ini masih menyusul belakangan. Momen PKB memang sungguh sayang dilewatkan untuk memperkenalkan tagline ini, jadi pasti ada alasan tersendiri hingga mesti ada sekuel launching nya.

Program branding Bali sendiri sebetulnya sudah panjang ceritanya. Setelah branding Uniquely Singapore, Amazing Thailand dan Malaysia Truly Asia meraih sukses besar, kesadaran perlunya branding untuk Indonesia maupun daerah wisata makin menguat. Sebetulnya dulu –di era Joop Ave-- Indonesia udah punya tagline bagus Let’s Go Archipelago yang gaungnya lumayan mendunia. Kemudian berganti dengan Ultimate in Diversity yang oke juga, tapi sayangnya kurang terdengar gaungnya. Jogja Never Ending Asia, Enjoy Jakarta, Sparkling Surabaya, Makassar Great Expectation, Solo Spirit of Java menyusul kemudian. Bali? Nah, ini dia. Sebagai daerah wisata utama, Bali memang kalah cepat dengan Jogja dan Jakarta dalam membuat branding resmi. Mungkin karena selama ini sudah banyak slogan yang bertebaran tentang Bali. Ada Morning of the World, Island of God, Paradise Island, tapi ya begitulah. Semua bebas memilih julukan sendiri-sendiri. Akibatnya jelas, tidak ada satu pesan utama yang nancap kuat di benak dunia, apalagi menyamai reputasi Singapura atau Malaysia.

13470861121345818823
13470861121345818823

Tahun 2006 lalu, diluncurkan branding Bali is My Life, kalau nggak salah oleh Bali Tourism Board. Menurut penjelasan singkat tim kreatornya (Indomultimedia Group), kehidupan warga Bali merupakan ciri khas sekaligus yang bikin betah dan ngangeni para turis berkunjung. Jadi tepatlah jika diangkat sebagai konsep dasar branding Bali. Good vision, good approach and also promising branding –IMHO.Di lain kesempatan waktu berkunjung ke Bali, giliran Wapres Jusuf Kalla menyebut Beautiful Bali juga sebagai branding Bali. Dan sekarang 2007, ada Bali Shanti Shanti Shanti… Well, jelas banyak kepentingan hingga muncul banyak branding. Sejatinya, nggak masalah mau pakai yang mana. Syaratnya cuma satu kok biar sukses : didukung dana yang jelas dan kuat untuk membuatnya mapan terdengar secara global. Kalau nggak, nasibnya akan sama dengan branding-branding sebelumnya yang hilang tertiup angin. Omong-omong, kalau sekarang diminta memilih, rasanya saya akan condong ke Bali Shanti Shanti Shanti… --sama dengan nama anak tercinta hehehe.

Kemang Timur, 25 Juni 2007 *Ini adalah tulisan lama (tahun 2007, sebelumnya di blog Multiply) yang ditayang ulang agar dapat dibaca lebih banyak audiens.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun