Mohon tunggu...
little fufu
little fufu Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar aktif

manusia sanguin kholeris yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Otak Memiliki Laci? Sharing, Yuk!

12 Maret 2020   23:42 Diperbarui: 12 Maret 2020   23:48 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
braintraininginstitute.org

Contoh: ketika proses belajar-mengajar berlangsung, terdapat siswa sedang mengantuk berat, dan apabila ketika ia sadar dan diberi pertanyaan pada bagian ketika ia sedang tidur, maka dia akan kesusahan atau bahkan tidak tahu harus menjawab apa, karena atensi mereka berpindah mode, yaitu mode-off  aka tidur. Intinya ketika ingin menerima suatu informasi, seperti kata Charlie Puth di dalam lagunya, yaitu "you just need attention".

3. Persepsi (perception: memahami sesuatu), arti mudahnya adalah persepsi merupakan tanggapan dari pengamatan. Contoh: apabila guru bertanya kepada siswanya mengenai kupu-kupu, maka akan timbul berbagai macam jawaban yang dalam hal ini tergolong dalam persepsi, bagaimana cara anak menyimpulkan kupu-kupu itu seperti apa. Semakin dalam mereka memahami tentang kupu-kupu maka akan semakin spesifik pula siswa tersebut akan menjelaskan.

4. Memori (ingatan), pada artikel saya sebelumnya telah dibahas secara rinci mengenai memori. Singkatnya, memori dapat diartikan sebagai fase keberadaan informasi di dala otak kita, yang akhirnya terklasifikasi menjadi ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Lebih lanjut dapat memasukan artikel saya sebelumnya pada daftar antre bacaan.

Lalu, apa hubungannya ini semua dengan otak dan laci?

Okay, sabar, here we go. Sebenarnya ini merupakan buah dari analisis yang berujung pada menganalogikan otak dengan sesuatu yang ada di sekitar saya.

1. Sistem pemrosesan informasi itu terjadi di dalam otak tanpa sadar.

2. Laci, sebagaimana mestinya fungsi laci, dia berfungsi untuk menyimpan sesuatu. Kalau saya, biasanya laci saya gunakan untuk menyimpan barang. Dalam menempatkan barang, saya selalu mengklasifikasikan mereka pada satu spesies yang sama. 

Contoh, alat tulis terletak pada laci pertama, sticky note dan spesiesnya berada pada laci kedua, dan laci terakhir merupakan tempat aksesoris-aksesoris yang lucu. Sama halnya dengan isi lemari, bahan kaos terdapat di lemari bagian atas, baju formal terdapat di lemari bagian tengah, jubah digantungkan, dan lain sebagainya. Intinya adalah, wadah untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya.

Lalu, hubungannya antara laci dengan otak versi saya adalah ketika kita menyimpan informasi. Bentuk penyimpanannya, saya ibaratkan dengan kumpulan laci yang siap menampung berbagai macam informasi sesuai dengan klasifikasinya.

Contoh: informasi tentang warna hijau, kuning, merang, biru, dan lain sebagainya diletakkan pada laci dengan klasifikasi warna. Otomatis, secara tidak langsung saya membayangkan betapa banyaknya laci yang ada di dalam otak saya. 

Imaginasi saya kemudian semakin liar, dimana menganggap di dalam otak terdapat kurir yang menempatkan informasi. Ibarat kata seperti tukang pos yang harus mengirimkan barangnya pada tempat yang dituju. Kurir yang ada di dalam otak kita bertugas secara otomatis ketika atensi kita berada pada mode-On.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun