"Yah, gajah itu seperti apa?"
"Bun, itu namanya apa?"
"Bu guru, itu kenapa begitu?", dan masih banyak lagi variasi pertanyaan buah dari ke-kepo-an anak pada sekitarnya.
Sadar atau tidak sadar, dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan merupakan salah satu wujud mereka siap menangkap informasi di sekitarnya, salah satu tanda anak tersebut sedang berkembang.
Seiring perkembangan zaman, pemahaman kita tentang perkembangan manusia semakin berkembang, mulai dari mengkaji anak-anak hingga kajian mengenai kehidupan yang utuh.Â
Baca juga : Menjauhkan Diri dari "Keteladanan Retorika" Caraku Membangun Personal Branding di Antara Sesama Guru
Para ilmuwan turut ikut serta dalam mempelajari  perkembangan, perubahan serta stabilitas baik di dalam ranah fisik, kognitif, maupun psikososial.Â
Perkembangan seseorang juga dipengaruhi oleh berbagai pengaruh, baik dari luar maupun dari dalam. Sejauh ini yang saya lihat, apapun yang berkaitan dengan manusia, tidak luput sebagai objek kajian. Perkembangan kognitif anak, salah satunya.
Bisa dibilang tulisan kali ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya, sebelumnya saya menyampaikan bahwa banyak sekali teori yang berkembang yang membahas tentang tentang pertumbuhan kognitif manusia.Â
Baca juga : Pembelajaran Daring Berkendala Bagi Siswa, Dimanakah Peran Orangtua Serta Guru?
Pada episode kali ini, akan dibahas salah satu teori menurut Jerome Seymour Bruner (1915-2006), seorang psikolog yang berkebangsaan Amerika ini memiliki kontribusi yang signifikan untuk dunia psikologi kognitif manusia serta teori belajar kognitif dalam perspektif psikologi pendidikan.