Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diskresi Ahok dan Polling Abal-abal

24 Mei 2016   15:54 Diperbarui: 24 Mei 2016   16:06 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin panas saja suasana di Kompasiana ini dan sepertinya akan semakin menjadi-jadi menjelang Pilgub DKI 2017 nanti. Buat para hater, jangan menghamburkan air matamu dengan meweks sekarang, kalau nanti Ahok menang sudah kering air matanya, sisakanlah untuk sujud syukur setelah pengumuman hasil pilkada nanti.

Buat barisan ABA hingga saat ini belum juga ditemukan satria piningitnya, jadi yang bisa dilakukan ya hanya menjelek-jelekan Ahok. Berbagai cara dilakukan dari wawancara imajiner sampai edit photoshop hasil survey eh salah Polling maksud saya. Perlu diakui para hater ini memang kreatif penuh imajinasi. Bahkan salah satu penyebab kanal fiksi Kompasiana sepi adalah karena penulis fiksi paling berbakat sudah pindah ke kanal politik. Buktinya karya fiksi politiknya bertebaran dengan klik yang membanggakan.

Apakah semua ini menurunkan derajat Kompasiana sehingga nilai grade K (sudah terjun bebas dari A ke K dimana K = kualitas kuburan). Buat yang serius, mungkin saja, tapi buat saya yang pencinta kanal humor (emang ada?) tentu ini malah menjadi sumber inspirasi. Buktinya artikel ini muncul berkat duo selebritis dumay, siapa mereka? Coba pemirsa tebak sendiri ya.

Singkat cerita karena kurang percaya dengan survey-survey pesanan, akhir minggu lalu saya coba melakukan survey eh polling versi saya sendiri. Jangan anda pikir polling saya main-main saja tapi semuanya ini mengikuti kaidah ilmiah. Saya sangat berhati-hati dalam memilih Cagub dan responden. Berhubung belum ada kepastian siapa sebenarnya penantang Ahok dan saya juga tidak sreg sama calon-calon yang sekarang berseliweran maka dengan hak prerogatif saya mengajukan daftar calon alternatif. Anda jangan berprasangka dulu, daftar calon saya juga punya track record, dan salah satu syarat kunci adalah pernah jadi kepala daerah baik di dalam maupun diluar negeri. Setelah melalui seleksi yang teramat ketat sampai kelihatan lekuk tubuh nan aduhai saya memilih daftar calon berikut ini:

1. Stubbs
Tanggal Lahir: 12 April 1997
Karir politik: Walikota Talkeetna, Alaska sejak July 1997 sampai sekarang.
Walaupun tidak jelas asal usulnya karena ia ditemukan dalam kardus yang ditinggalkan diparkiran sebuah toko, sama sekali tidak membuat Stubbs minder. Beilau juga terkenal suka blusukan keliling kota menaiki truk sampah! Sungguh walikota yang sederhana.
Namun prestasi terbesar Stubbs adalah berhasil meningkatkan jumlah wisatawan ke kota Talkeena sebanyak 30-40 wisatawan sehari hanya untuk berfoto bersama dirinya.
Sebagai walikota populer beliau bukannya tanpa musuh. Pada tanggal 31 Agustus 2013 Stubbs diserang musuhnya yang menyebabkan luka tusukan pada paru-baru dan patah tulang rusuk. Beliau selamat dari serangan brutal tersebut dan harus dirawat selama 9 hari di rumah sakit.

2. Bosco Ramos
Karir politik: Walikota Sunol, California, US
Periode: 1981-1994
Para pembencinya mengganggap terpilihnya Bosco sebagai Walikota Sunol adalah sebuah lelucon. Bahkan pemerintah komunis RRC menganggapnya contoh kegagalan demokrasi. Namun justru pemberitaannya dalam Peoples Daily membuat Bosco terkenal di dunia internasional sebagai simbol Demokrasi dan Kebebasan. Setelah peristiwa Tianamen, Bosco memimpin apel selama 30 jam di depan konsulat RRC di San Fransico. Bosco juga terbukti memiliki kharisma dalam memimpin rakyatnya melewati krisis kebakaran besar pada bulan Desember 1987, yang menghanguskan pusat kota termasuk pabrik bir berusi 125 tahun.
Berbeda dari Stubbs, Bosco suka mengahadiri acara formal dengan Tuxedo kebesarannya. Namun demikian ia tetap dicintai rakyatnya sehingga sebuah patung perunggu dirinya dibuat untuk mengenang jasanya pada tanggal 19 Desember 2008, 14 tahun setelah masa jabatannya berakhir.

3. Duke
Karir politik: Walikota Cormorant, Minnesota, US, 16 Agustus 2014 sampai sekarang.
Menang telak atas lawanya Richard Sherbrook, Duke bahkan tidak perlu berkampanye. Duke yang suka olah raga dan gemar berburu dianggap mampu melindungi kota kecil Cormorant (kalau tidak mau disebut desa). Salah satu prestasi terbesar hingga kini adalah berhasil memastikan kendaraan bermotor tidak melewati batas kecepatan ketika memasuki kotanya. Duke terkenal bisa sangat keras terhadap kriminal. Yang luar biasanya lagi Duke menolak gajinya dibayar dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk makanan untuk 1 tahun.

Nah, mungkin sampai di sini permirsa bertanya: kok semuanya impor? Saya sengaja impor karena mental bangsa kita kan sukanya yang impor, tas impor, sepatu impor, makanan impor, semua merek impor, lalu kenapa pemimpin tidak boleh impor? Yang penting responden saya tidak impor bro. Sekarang kita bahas responden dan metode. Responden yang saya pilih adalah anak-anak PAUD di sekitar rumah saya karena anak-anak masih lugu dan tidak mungkin bohong jadi hasilnya pasti credible. Mereka juga tidak mengenal Ahok dan calon-calon lain yang saya ajukan jadi fair ini surveynya. Metodenya adalah kepada anak-anak PAUD saya tunjukkan foto para kandidat dan meminta mereka memilih siapa yang paling mereka sukai. Gampangkan, semua berdasarkan feeling bro tidak ada manipulasi apalagi intimidasi dan statutisasi. Dan berikut hasil Polling kecil-kecilan saya yang sudah ditayangkan Kompasmania TV.

 [Polling "edited by OI"]

[Elektabilitas Ahok]

Sumber gambar: www/islamnkri.com edited by Old Imp

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun