Lamongan - Sebuah kota kecil yang berada dipesisir utara Jawa Timur, Lamongan meskipun kota kecil tapi didalamnya banyak sekali kesenian, salah satu kesenian Lamongan yang cukup unik adalah kesenian Jaran Jenggo. Kesenian ini berada di kecamatan Solokuro, Jaran Jenggo memiliki arti "Jaran" yang berarti "Kuda" sedangkan Jenggo "Mengangguk-anggukkan kepala", Jaran Jenggo juga bisa diartikan sebagai Jaran Goyang.
Kesenian Jaran Jenggo ini juga sudah ditetapkan menjadi  Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 1 September 2023 oleh Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)Â
Kesenian ini diciptakan oleh Bapak Rosyid, nah awal mulanya beliau mempunyai anak laki-laki yang takut untuk di sunat (Khitan), beliau bernazar, jika anaknya mau disunat beliau akan mengarak anaknya dengan menaikan anaknya diatas kuda dan diiringi musik rebana dan jedor.Â
Kesenian ini tidak hanya kuda yang mengangguk-angguk tetapi ada beberapa ritual yang dilakukan, ada sungkem yang dilakukan kuda kepada anak yang mau menaikinnya dan orang tuanya sebanyak 3 kali. Sungkem tersebut dilakukan kuda dengan menekuk kaki depan beserta kepala menyentuh bantal yang telah disiapkan, bantal tersebut berada didepan kuda. Proses ini adalah proses yang paling dinanti oleh warga-warga yang menonton, proses ini biasanya disebut dengan "Nyembah"Â
Dan kuda dalam kesenian ini juga memakai pakaian zirah perang khas Jawa yang ditunggangi naga, kesenian ini tidak hanya ada saat orang setelah disunat (Khitan) tetapi kesenian ini juga sering muncul di acara karnaval 17 Agustus
Penulis : Mabrur Irdiansyah
Mahasiswa Institut Seni Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI