Mohon tunggu...
Maarif SN
Maarif SN Mohon Tunggu... Guru - Setia Mendidik Generasi Bangsa

Membaca untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Awas, Temanggung Berpotensi Asap!

19 September 2019   02:17 Diperbarui: 19 September 2019   02:22 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan Sumber Asap (antarafoto.com)

Sebenarnya saya ingin mencari dan menampilkan rujukan dari pendapat ini agar terlihat sedikit lebih ilmiah dan berbobot, tetapi mengingat bahwa tujuan saya menulis ini bukanlah untuk hal-hal yang berkaitan dengan dunia ilmiah, maka saya urungkan. Toh kabar berita itu sudah sedemikian massif menghiasi wajah depan media kita. Bahkan meme tentang ini banyak bertebaran di media sosial dengan jumlah yang sulit dihitung, dan tulisan lain di sini juga sudah banyak yang mengangkatnya. 

Sangat masuk akal apa yang menjadi dasar pemikiran menkeu. Lihat saja ilustrasi gambar di atas, itu baru sebagian yang sangat kecil dari jutaan hamparan bahan  yang akan sengaja dibakar oleh masyarakat Indonesia. 

Banyak wilayah di Indonesia yang setiap tahun sengaja menanam, mengolah dan menjadikannya bahan siap bakar, bahkan diperjual belikan secara resmi ! Yang lebih parah lagi justru bahan itu sengaja diimpor, didatangkan dari luar negeri dengan jumlah yang justru lebih banyak dibanding yang diusahakan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Bayangkan potensi asap yang mungkin terbentuk ketika bahan itu dibakar, menkeu melihat itu. 

Jika asap karhutla saja demikian beracun, dan penanganannya memerlukan uluran tangan sakti presiden, bagaimana dengan asap buatan ini ? Karena itulah saya tulis judul di atas. 

Temanggung adalah penghasil utama bahan asap dengan kadar racun tertinggi di dunia. Dari 20 kecamatan yang ada di Temanggung, 14 di antaranya adalah sentra produksi bahan asap. Belum lagi di keempat penjuru mata angin Temanggung, yakni Wonosobo, Kendal, Magelang, Batang, Boyolali, Klaten, sampai Yogyakarta, dan Purworejo, semua memiliki sentra penghasil bahan asap, dan banyak di antaranya yang dikirim ke Temanggung. 

Sudah selayaknya warga Temanggung waspada akan potensi asap ini. Untung saja Temanggung memiliki bupati yang concern dengan permaalahan ini sehingga secara khusus telah membentuk gugus tugas di jajaran pemerintahannya. 

Gugus tugas yang khusus menangani masalah bahan asap agar tidak sampai merugikan masyarakat, tetapi justru mengusahakan agar menjadi kekuatan daerah. 

Sebuah langkah solutif yang bermuara pada kekuatan bangsa dan negara dalam berbagai aspek sekaligus, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan aspek lain baik langsung maupun tidak langsung. 

Wassalam, Klimbungan 20190919 0137

Referensi :

1. https://nasional.kompas.com/read/2018/09/19/13580801/perpres-cukai-rokok-penambal-defisit-bpjs-kesehatan-
diterbitkan-pendapatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun