Menariknya, budidaya ikan nila ini awalnya hanya dikembangkan di kolam tanah dan hanya terbatas di satu RW saja. Kini, budidaya ikan nila dikembangkan dengan sistem bioflok. Keunggulan sistem ini antara lain: daging ikan nila rasanya gurih, tidak berbau tanah, dan dapat dikirim dalam kondisi masih hidup. Kolamnya juga tidak harus dikuras, karena akan terurai oleh bakteri yang sengaja dikembangbiakkan dengan sistem bioflok.
Kini, pemasaran bioflok ikan nila ala Kampung Nila Slilir telah meluas ke semua RW yang ada di Kelurahan Bakalankrajan. Bahkan, meluas hinga ke luar kelurahan seperti Dau, Tlogomas, Singosari, dan lain-lain.
Berkat berkolaborasi dengan Tim UIN Malang Mengabdi Qaryah Thayyibah 2021, KNS saat ini punya digital marketing yang siap digunakan untuk melakukan transaski secara online. Semoga Kampung Nila Slilir semakin berkembang menjadi destinasi wisata ikan nila yang menarik dan menjadi contoh pengabdian Qaryah thayyibah dari aspek sosial-ekonomi. Kecil tapi penuh makna.