Luhut Binsar Pandjaitan Dalam Ratas PPKM pada senin (7 Maret) menyatakan bahwa hasil negative Antigen/PCR tak lagi menjadi syarat berpergian dalam negeri.Â
Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi ini adalah peraturan terbaru yang merupakanhasil pemantauan kondisi terkini. Rendahnya BOR, tren penurunan kasus covid-19, dan menurunnya angka kematian.
Adanya peraturan baru ini membuat beberapa pendapat yang saling berelisih, sebagian menyambut dengan sangat senang, ada juga yang menyambut dengan ketidaksetujuan dan kekhawatiran dengan pencabutan peraturan syarat berpergian ini.
Dari segi orang-orang yang tidak setuju dengan hal ini dikarenakan masih belum meratanya proses vaksinasi di beberapa daerah, kekhawatiran akan kembalinya lonjakan kasus positif covid-19 menjadi ketakutan sebagian orang.
Di lain sisi, industri perhotelan yang setelah kurang lebih 2 tahun berjuang mempertahankan operasional hotel tetap berjalan dengan baik ditengah pandemi yang membuat pemasukan menurun drastis, bahkan sampai ada juga yang terpaksa harus menutup hotel dikarenakan tidak bisa menahan kerugian yang terjadi.
Mendengar pencabutan peraturan Antigen/PCR ini tentunya membuat banyak wisatawan- wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing kembali ingin merasakan liburan tanpa adanya Antigen/PCR.
Industri perhotelanpun merasakan hal yang sama, pencabutan peraturan ini membuat pulihnya kembali industri perhotelan dan juga sektor pariwisata di Indonesia.
Ketika wisatawan lokal maupun asing kembali melakukan perjalanan dengan mudah tanpa adanya peraturan Antigen/PCR, maka semakin bertambah pula tamu-tamu yang menginap di hotel- hotel, pendapatan perusahaanpun mulai kembali stabil dan bisa menambah kembali jumlah karyawan yang sebelumnya dikurangkan.
dengan kata lain, lowongan pekerjaan dalam industri perhotelan akan terbuka lebih banyak. hal ini akan mengurangi setidaknya sedikit jumlah pengangguran yang terjadi selama pandemi covid-19 ini.
