Mohon tunggu...
M Badri Tamami
M Badri Tamami Mohon Tunggu... Editor - Santri Milenial Assalafiyah Brebes

Ikut melestarikan budaya menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bulan Rajab Saatnya Menanam Kebaikan

26 Februari 2020   17:22 Diperbarui: 26 Februari 2020   17:27 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa sekarang Kita sudah memasuki tanggal dua bulan Rajab, perasaan baru kemarin kita melewati bulan puasa dan Hari Raya, sekarang tak lama lagi kita akan menjumpainya kembali. Sebelum bulan puasa ada Dua bulan yang di mulia juga, yaitu bulan Rajab dan bulan Sya'ban, pada dua bulan itu seluruh Amal kebaikan akan dilipat gandakan berpuluh-puluh kali lipat.

Sehingga pada bulan itu seorang Muslim sangat dianjurkan sekali memperbanyak melakukan Amal kebaikan karena pahalanya yang berlipat ganda, bukan hanya itu pada bulan itu juga pas sekali di jadikan sebagai sebuah momentum latihan agar nantinya dibulan puasa Kita sudah terbiasa melakukan kebaikan dan amal sholeh.

Dalam sebuah keterangan Bulan Rajab di ibaratkan sebagai bulan menanam, Bulan Sya'ban di ibaratkan bulan menyirami/merawat dan bulan Ramadan di ibaratkan sebagai bulannya memanen.

Maka dari itu jangan sampai Kita lewatkan Bulan Rajab ini lewat begitu saja, jadikanlah sebagai momentum Kita menanam kebaikan, agar nanti Kita bisa memanen hasilnya kelak di bulan Ramadah, ibarat tanaman akan tumbuh subur dan berbuah lebat jika sang pemilik rajin menyirami, memberi pupuk, menyianginya dari hama-hama dan merawatnya dengan bersungguh-sungguh.

Amal kebikan pun seperti itu harus dilakukan dan secara kontinyu agar bisa istiqomah sehingga dalam melakukan sebuah amal kebaikan Kita tidak merasakan berat.

Maka ada istilah dipaksa, terpaksa dan biasa.

Yang pertama dipaksa, tanpa dipaksa mungkin Kita akan selalu terkalahkan dengan rasa malas, tapi dengan dipaksa maka lama-lama pasti rasa malas akan hilang dari diri Kita.

Yang kedua terpaksa, awal Kita memaksakan diri untuk melakukan kebaik pasti akan merasa terpaksa melakukan hal tersebut.

Yang ketiga biasa, saat Kita mulai memaksakan diri untuk melakukan kebaikan disitulah Kita mulai bisa menguasai diri Kita agar membiasakan diri akan hal itu, saat sudah terbiasa maka bukanlah hal yang sulit untuk melakukan sebuah kebaikan bahkan akan merasa tidak nyaman jika tidak berbuat baik.

Ketika Kita sudah terbiasa melakukan kebaikan maka Kita baru akan merasakan rasa yang begitu manis dari apa yang Kita lakukan.

Mulailah dari sekarang kawan, berbuat baik dan Amal sholeh agar Kita bisa mendapatkan sebuah keridoan dari Allah ta'ala...

" Allahumma Baarik lanaa fii rojaba wa sya'bana Wablighna Romadhona."

Allahumma Amien....

Wallahu'Alam Bissowan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun