Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cetik Badung

4 April 2020   17:02 Diperbarui: 4 April 2020   17:06 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wasita nimitanta manemu laksmi

Wasita nimitanta pati kapangguh

Karena berbicara kita menemukan kebahagiaan

Karena berbicara kita mendapatkan kematian

(Nitisastra, Sargah V. Bait 3)

***

Sanglah, Desember 2019

Raungan sirine memekakkan telinga. Dua orang petugas medis mengeluarkan sebuah mayat dari dalam ambulans. Ni Luh yang sedang berjaga bergegas membukakan pintu belakang. Ia mengarahkan mereka untuk menuju sebuah ruangan. Kamar mayat. Aroma desinfektan menguar ketika pintu ruangan dibuka.

"Mayat siapa lagi ini, Bli?"

"Kami tidak tahu Ni Luh, pihak kepolisian hanya memerintahkan kami untuk menyimpan mayat ini untuk keperluan otopsi."

"Dari penampilannya aku yakin kalau dia adalah seorang gelandangan. Mustahil anggota keluarganya akan mencarinya." ucap Ni Luh pelan sambil membantu petugas itu mendorong ranjang si mayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun