Kompasiana - Serasan Timur :Â Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Serasan Timur hari ini larut dalam suasana khidmat namun penuh semangat saat melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Natuna yang ke-26. Upacara yang diselenggarakan setiap tanggal 12 Oktober ini dipusatkan dilapangan upacara SMP Negeri 1 Kecamatan Serasan Timur.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Plt. Camat Serasan Timur, Erwandi, S. Sos., sementara komando upacara dipimpin oleh Guna Mangkarawan. Acara ini diperkuat oleh kehadiran berbagai unsur, termasuk jajaran TNI dan Kepolisian, Kepala Desa dan staf, BPD dan Anggota, serta seluruh pegawai ASN dan staf yang bertugas di Serasan Timur. Pelaksanaan upacara berjalan tertib, didukung oleh pengarah acara M. Ilham, pembawa acara Eliana, pembaca teks sejarah Natuna Eritawati, dan pembaca doa Arino.
Semangat Otonomi dan Kemajuan Indeks Pembangunan
Dalam amanat Bupati yang disampaikan oleh Plt. Camat Erwandi, S. Sos, beliau menegaskan kembali fondasi berdirinya Natuna adalah semangat Otonomi Daerah. Tujuannya agar wilayah yang berlokasi strategis di utara Indonesia ini berbatasan langsung dengan beberapa negara dapat tumbuh pesat sesuai potensi maritim, pertahanan, dan kekayaan daerah yang dimilikinya.
Erwandi juga menyampaikan rasa hormat mendalam kepada para tokoh pejuang dan mantan pemimpin yang telah meletakkan dasar pembangunan Natuna. Kemajuan daerah ini terbukti dari peningkatan signifikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"IPM Natuna saat ini naik menjadi 78,60 poin, melonjak dari 78,23 poin sebelumnya, menempatkan kita diperingkat ke-3 se-Provinsi Kepri," tegas Erwandi.
Data kesejahteraan pun menunjukkan hasil positif: angka kemiskinan Natuna turun menjadi 5,04% (dari 5,25% pada 2023), menempatkan Natuna diposisi kedua terbaik se-Kepri setelah Kota Batam. Tingkat pengangguran juga melandai dari 4,05% menjadi 3,89% pada tahun 2024. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Natuna pada triwulan II tahun 2025 bahkan melesat hingga 18,70% (dengan migas), didominasi oleh sektor pertambangan, perikanan, dan konstruksi.
Menghadapi Tantangan Fiskal dengan Efisiensi Cerdas
Meskipun menunjukkan kinerja apik, Erwandi mengakui Natuna saat ini menghadapi tantangan besar akibat masa transisi kebijakan fiskal nasional. Kebijakan efisiensi dan konsolidasi anggaran dari pusat, termasuk rasionalisasi Dana Transfer ke Daerah (TKD) serta pembatasan DAU dan DAK Fisik, berimbas langsung pada kemampuan fiskal daerah.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Natuna dibawah kepemimpinan Bupati Chen Sui Lan dan Wakil Bupati Jarmin Sidik (yang baru berjalan 8 bulan) telah mengambil langkah strategis. "Kita menempuh langkah efisiensi berlapis dengan melakukan recofusing terhadap kegiatan non-prioritas," jelas Erwandi. Prinsipnya adalah: efisiensi bukan berarti memperlambat pembangunan, melainkan memastikan pembangunan berjalan tepat sasaran, transparan, dan berkelanjutan.