Mohon tunggu...
M Bagus Saputro
M Bagus Saputro Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

We only live once, so make it count by living a purposeful life. Scatter acts of kindness and goodness abundantly, for the rewards will!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pertanian: Tim KKN Unida Kelompok 31 Bantu Petani Karangwaluh Produksi Pupuk Cair Organik

11 Maret 2025   19:50 Diperbarui: 20 Maret 2025   00:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Pupuk Cair Jakaba dan PSB (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Karangwaluh, 28 Februari 2025 -- Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Darussalam (Unida) Kelompok 31 membantu masyarakat Desa Karangwaluh dalam pembuatan pupuk cair organik. Dua jenis pupuk yang dikembangkan adalah Jakaba dan PSB (Photosynthetic Bacteria), yang diyakini mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman secara alami.

Pupuk cair Jakaba dibuat dari air bekas cucian beras yang dicampur dengan bakteri baik sebagai biang utama. Sementara itu, pupuk PSB menggunakan bahan-bahan seperti telur, terasi, penyedap rasa, dan air hujan, yang kemudian difermentasikan dalam galon berukuran sedang.

Menurut Mas Alvi, petani setempat yang aktif dalam produksi pupuk organik ini, pemilihan pupuk cair buatan sendiri dibandingkan dengan pupuk anorganik didasarkan pada faktor efisiensi biaya serta efektivitas hasilnya. "Selain lebih hemat dibandingkan membeli, penggunaan pupuk cair organik juga terbukti tidak kalah efektif dalam meningkatkan hasil pertanian," ujarnya.

Penggunaan pupuk organik seperti Jakaba dan PSB tidak hanya menghemat biaya produksi, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Berbeda dengan pupuk anorganik yang dapat menyebabkan ketergantungan dan penurunan kualitas tanah dalam jangka panjang, pupuk organik berkontribusi terhadap kesuburan tanah secara alami tanpa merusak struktur mikroorganisme di dalamnya.

Kegiatan pembuatan pupuk ini menjadi bagian dari program kerja KKN Unida dalam memberdayakan petani melalui pendekatan berbasis keberlanjutan. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mitra dalam mendukung inovasi pertanian lokal yang lebih ramah lingkungan.

Dengan adanya edukasi dan pendampingan dalam pembuatan pupuk cair organik, diharapkan petani Karangwaluh dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya pertanian mereka, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin meningkat di pasaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun