Mohon tunggu...
M. Fatah Mustaqim
M. Fatah Mustaqim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Membaca dan menulis apa saja yang terlintas di pikiran

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kumpulan Kolom Humor Politik Sang Maestro Esai Mahbub Djunaidi

23 Oktober 2023   07:02 Diperbarui: 23 Oktober 2023   09:17 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku ASAL USUL. Foto: Dokumentasi pribadi

Data Buku
Judul : Asal Usul Catatan-Catatan Pilihan

Penulis : Mahbub Djunaidi

Penerbit : IRCiSoD, Yogyakarta

Cetakan : Kedua, Januari 2018 (Edisi Baru)

Tebal : 480 halaman

ISBN : 978--602--7696--33--4

Mahbub menulis kolom-kolomnya di buku ini ketika kekuasaan otoriter Orde Baru tengah berada di puncaknya. Pada masa itu muncul dekadensi nilai seiring meluasnya tindakan represif serta korupsi. Kolom-kolom Mahbub menyoroti berbagai persoalan itu dengan sudut pandangnya yang meyakini bahwa benang kusut permasalahan tersebut tidak lain disebabkan oleh ketidakadilan akibat penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).

Meski demikian, Mahbub mencoba memaknai kekuasaan bukan semata berasal dari panggung politik praktis yang melulu ribut soal rebutan kursi jabatan. Alih-alih memaknai kekuasaan politik secara sempit, Mahbub mencoba memasuki dimensi politik nilai, politik tingkat tinggi (high politics) demikian ia menyebutnya, yang lebih substantif membahas persoalan keadilan, integritas sosial hingga mengangkat cerita-cerita kecil dalam lingkup persoalan kemanusiaan yang lebih luas.

Dengan demikian, kolom-kolom Mahbub mengidealkan hakikat politik yang membangun peradaban dan mendorong sikap kritis melalui political and social correctness. Misalnya dalam salah satu kolomnya di buku ini, Mahbub menggunakan analogi sederhana namun kocak dalam menggambarkan persoalan klise terkait politik eufemisme bahasa yang mengaburkan makna kata di masa Orde Baru, begini;

'"Membaca koran itu bukan seperti makan lemper yang sudah pasti enaknya. Misalnya, seringkali orang melewatkan halaman depan yang memuat ucapan-ucapan aneh dan klise. Misalnya, pembaca tidak tertarik lagi dengan istilah "penyesuaian", karena kata itu sudah pasti berarti kenaikan harga, dan bukan sebaliknya. Seorang murid SD malahan punya usul yang amat progresif, bagaimana kalau lawan kata "turun" diganti saja dengan "sesuai" dan bukannya naik." (Elly, halaman. 87)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun