Tantangan di Lapangan
Meski hukum membuka ruang bagi keduanya, pelaksanaannya tak selalu sederhana. Ada sejumlah kendala yang sering ditemui dalam praktik.
Pertama, prosesnya bisa sangat panjang dan melelahkan. Korban harus menghadapi dua mekanisme hukum yang berbeda: penyidikan pidana yang bisa memakan waktu berbulan-bulan, dan proses perdata yang juga tak kalah lama. Kedua, hasil putusan dari dua jalur ini bisa berbeda. Tak jarang pelaku dinyatakan bersalah secara pidana, namun gugatan perdata ditolak karena kurangnya bukti kerugian konkret.
Selain itu, meskipun gugatan perdata dikabulkan, tidak serta-merta korban mendapatkan ganti rugi. Jika pelaku tidak memiliki harta untuk disita atau menyembunyikan asetnya, maka eksekusi putusan menjadi tantangan tersendiri.
Langkah Strategis bagi Korban
Menghadapi situasi ini, korban perlu menyusun strategi yang tepat. Salah satu pendekatan yang umum dilakukan adalah menempuh jalur pidana lebih dahulu. Selain membuka kemungkinan pelaku mendapat hukuman yang setimpal, adanya ancaman pidana juga sering kali membuat pelaku bersedia bernegosiasi dan mengembalikan kerugian sebagai upaya meringankan hukuman.
Di sisi lain, jika nilai kerugiannya besar dan ada kemungkinan pelaku masih memiliki aset, gugatan perdata bisa diajukan bersamaan. Dengan demikian, korban memiliki dua jalur untuk memperjuangkan haknya.
Pilihan lain adalah menyelesaikan secara damai sebelum masuk ke ranah pengadilan. Dalam beberapa kasus, pelaku bersedia mengembalikan kerugian agar tidak dilaporkan ke pihak berwajib. Meski ini bisa menjadi jalan cepat, korban tetap harus berhati-hati dan memastikan kesepakatan dibuat secara tertulis dan memiliki kekuatan hukum.
Akhir Kata
Penipuan adalah bentuk kejahatan yang menimbulkan luka ganda: kerugian secara materi dan dampak emosional yang tak kalah berat. Hukum memberikan ruang bagi korban untuk menuntut keadilan, baik lewat jalur pidana untuk menghukum pelaku, maupun jalur perdata untuk mendapatkan pemulihan hak.
Keduanya bisa ditempuh secara bersamaan, namun korban perlu memahami dinamika dan tantangan yang mungkin muncul dalam prosesnya. Pendampingan dari penasihat hukum bisa menjadi langkah bijak agar strategi yang dipilih benar-benar efektif.