Mohon tunggu...
lyrud
lyrud Mohon Tunggu... Konsultan - Passionate on new business

International business developer and digital enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Mental Sama Pentingnya dengan Kesehatan Fisik

29 April 2020   09:04 Diperbarui: 29 April 2020   09:17 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah tidak Readers merasa senang ketika awal-awal dimulainya WFH dan PSBB? Atau merespon seperti di bawah ini:

Asyik ga usah ngantor macet-macetan lagi. 

Lumayan hemat ongkos dan jajan makan siang. 

Bisa santai nih kalo kerja dari rumah sekalian nyambi ... ...

Mungkin di awal Pandemi kita bisa merasakan kelegaan beraktifitas di rumah agar mengurangi resiko tertularnya atau menjadi carrier untuk COVID 19, tetapi apakah Readers masih memilikki pikiran seperti sebelumnya di atas? 

Kalau saya saat ini berpikir bagaimana caranya memaksimalkan diri kita menjadi lebih berguna untuk perusahaan tempat kita bekerja dan berguna untuk lingkungan komunitas kita.

Pagi ini saya membaca sebuah post di sosial media milik NY Times (perusahaan media milik Amerika Serikat) di mana ada seorang dokter yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. 

Tidak disebutkan apa penyebab tekanan batin yang dia alami apakah semua berasal dari kasus COVID 19 yang belum kunjung mereda di kotanya ataupun masalah personal yg dia hadapi. Sedih melihat orang yang berada di garda depan atau bisa kita sebut pahlawan saat ini tidak bisa lagi membantu menyelamatkan nyawa. 

Bagaimana upaya kita agar pahlawan kita tetap kuat menghadapi ujian mental seperti itu? Bagaimana upaya kita tetap mempertahankan kesehatan mental kita? 

Banyak di antara kita menjaga kesehatan dengan sign up keanggotaaan gym, sekarang pun banyak gym yg memberikan kelas online gratis. Sayangnya, belum banyak saya temukan institusi yang membantu memelihara kesehatan mental (di luar psikiater yang berpraktek di clinic). 

Adapun institusi yang mengajarkan meditasi tetap perlu kita telaah keangotaan ataupun aktivitas di dalamnya, banyak berita negatif yang menyiratkan dari kegiatan meditasi secara umum menjadi lebih terikat pada suatu sekte. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun