Mohon tunggu...
Lynna
Lynna Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Jika Kominfo Sudah Buat TikTok, Saatnya Pemerintah Lain Menyusul Juga

6 Februari 2020   17:14 Diperbarui: 6 Februari 2020   17:49 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masih ingat kasus yang menimpa Tiktok 2 tahun lalu, yaitu netizen Indonesia yang skeptis dengan keadaan Tiktok. Netizen beranggapan konten yang berada di Tiktok tidak mendidik bahkan Kominfo sampai turun tangan untuk memblokir aplikasi asal China ini. Jika membandingkan dengan keadan sekarang, netizen seolah-olah lupa bahwa mereka pernah membenci Tiktok, begitu juga dengan Kominfo yang pernah memblokirnya.

 Saat ini demam Tiktok merajalela ke hampir seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat beranggapan bermain video di Tiktok lebih menyenangkan. Melihat hal ini, Kominfo turut serta memeriahkan Tiktok. Dengan munculnya akun resmi Kominfo di Tiktok, Kominfo berharap program kerjanya bisa diilhami dengan baik oleh public, terutama ke anak muda. Jika melihat akun Kominfo di Tiktok, sepertinya misi mereka terencana dengan baik. Pembawaan mereka yang santai tapi serius berhasil membuat public merasa dekat.

Apa yang dilakukan oleh Kominfo seharusnya bisa dilakukan oleh instansi pemerintah lainnya di Indonesia agar public memahami program kerja yang dilakukan instansi pemerintah. Jika pemerintah masih butuh legitimasi untuk membuat akun Tiktok, berikut adalah kelebihan Tiktok yang akan memudahkan pemerintah:

  • Durasi yang singkat akan memudahkan public memahami program kerja
    Tiktok menawarkan durasi 15 detik dan 60 detik. Pemerintah bisa memanfaatkan kedua waktu ini untuk menyampaikan program se efektif mungkin. Hal ini tentu akan menguntungkan pemerintah karena mereka bisa menghemat anggaran produksi. Di sisi lain, public akan memahami program pemerintah sekaligus bisa mengikuti perkembangannya.

  • Fitur aneka ragam untuk mendukung video
    Banyaknya program pemerintahan yang terdengar berat membuat public kurang memahami program yang aakan dijalankan. Maka dari itu, pemerintah bisa menggunakan berbagai fitur Tiktok untuk membantu menyampaikan program yang sulit dipahami secara gamblang.
  • Mengkarabkan diri kepada masyarakat

          Selama ini, instansi masyarakat selalu dianggap sesuatu yang kaku dan eksklusif, hal inilah yang menciptakan kurang akrabnya instansi                              pemerintah dengan masyarakat. Maka dari itu, adanya akun Tiktok instansi pemerintahan juga membantu mendekatkan kedua belah pihak                      sehingga akan menimbulkan rasa kepercayaan dari masyarakat ke pemerintah.

Secara garis besar, Tiktok turut memberikan manfaat yang besar untuk instansi pemerintah supaya mereka mengetahui sudah sejauh apa programnya terlaksana. Untuk mengetahui secara detail, pemerintah bisa menggunakan Analisa.io, sebuah website lokal untuk menganalisa social media. Analisa.io akan memberikan data yang spesifik, mulai dari jumlah likes dan komentar, post yang paling banyak digemari, jumlah pengguna yang mengakses social media nya, dan banyak hal detail lainnya yang tentunya dibutuhkan pemerintah.

Analisa.io juga satu-satunya di Indonesia, maka dari itu dengan menggunakan Analisa.io, instansi pemerintah turut mengembangkan karya lokal yang kualitasnya setara dengan buatan internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun