Mohon tunggu...
Lydia Maudy  Anthoriene Abast
Lydia Maudy Anthoriene Abast Mohon Tunggu... -

Saya perduli karena memang saya selalu perduli dengan anak-anak dan orang-orang yang minim pendapatan dan pengalaman. Apalagi dengan kasus spt ini, yang kebetulan saya tahu dengan baik apa yang akan dilalui seorang pasien penyakit jantung. Jadi saya akan bantu mereka sampai mereka mendapatkan fasilitas yang memang dibutuhkan dan layak mereka terima. Saya memang tidak punya materi yang cukup untuk membantu mereka tetapi saya punya Allah yang luarbiasa, yang akan membuka jalan dan menunjukkan orang-orang yang tepat yang bisa membantu melalui tahapan ini. Owner Roemah Boenga Cibinong. Consultant for Agricultural, Land Rehabilitation, Reforestation and Organic Waste Treatment. Pemerhati Anak-Anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahun Ke-17

5 Oktober 2017   07:57 Diperbarui: 5 Oktober 2017   09:11 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 Desember 2017, nanti tepat 2 tahun saya menjadi leader untuk Pakde Yoyok di Blitar. Dari mulai gunjang ganjing yang tidak jelas sampai akhirnya keanggotaanya menyusut karena berbagai faktor, membuat kasus ini seolah berjalan ditempat. Ditambah lagi kesibukkan dari team yang waktu itu punya sekali banyak menangani banyak kasus dan menunda proses menangani karena dianggap tidak terlalu urgent sampai akhirnya mereka mengundurkan diri dengan beberapa alasan. (Terima kasih banyak atas bantuan mak Liza selama ini, terpaksa mengundurkan diri karena faktor kesehatan begitu juga dengan Yoas, dan Tobby karena sibuk dengan pekerjaannya, surat penetapan team kemarin sudah dibatalkan dan sudah dibuat baru dengan team yang baru)

Mundur ?! waktu itu sempat terpikirkan untuk mundur lagipula tidak masalah kalau saya mundur, tempat saya jauh dari Blitar dan bahkan saya tahu sudah ada yang menunggu untuk limpahan kasus ini, yang lucunya selama 16 tahun tidak pernah disentuh oleh pemda atau aparat yang terkait dan diakui itu ditangani oleh dog lover setempat, saya tidak akan melepas begitu saja karena komitmen untuk selalu menyelesaikan apa yang sudah saya mulai walaupun jadi omongan orang sekalipun.

Perduli ?! saya tidak perduli dengan omongan orang, saya cuma perduli dengan nasib anak-anak kaki 4 yang sudah diselamatkan dari lingkungan yang tidak bersahabat untuk mereka, selama 16 tahun dari pensiunan guru SMK ini sendirian mengurus dan memberi makan dengan pertimbangan mereka aman dan tidak jadi santapan para predator penggemar daging asu, dari punya segala-galanya sampai akhirnya harus habis dijual demi anak-anak kaki 4 ini. Sekarang diusianya yang sudah lanjut dan sakit, serta kondisi lingkungan kandang yang tidak sehat, tidak mungkin saya tidak perduli dengan kondisi Pakde Yoyok ini walaupun harus bersusah payah untuk itu.

Butuh tenar ?! wkwkwk ini yang lucu, karena kasus ini tidak pernah dibuat untuk tenar, lagipula untuk apa tenar dan cari nama. Saya sudah punya nama dari lahir dan sampai saya menutup matapun nama tetap yang sudah diberikan oleh almarhum papi mami. Tidak perlu ada pengakuan dari siapapun untuk itu karena penilaian yang paling sempurna itu hanya Tuhan yang bisa mengukurnya.

Kenapa ?! saya terpaksa menulis ini karena gunjang ganjing yang beredar terutama orang-orang yang merasa berjasa dengan kasus ini tapi merasa tidak dihargai. Sekali lagi saya mau beritahu dari awalpun sudah tahu kalau tidak perlu cari ketenaran dengan kasus ini dan tidak ada untungnya karena ini pekerjaan sosial, bukan lahan bisnis. Kita hanya membantu Pakde sampai anak-anak kaki 4 ini pergi karena seleksi alam. Dan tidak perlulah seperti anak kecil yang harus memblokir postingan yang tidak berkenan dihati. Dengan kerendahan hati saya mengucapkan terima kasih ya atas bantuan kalian semua dan mohon maaf kalau banyak hal yang tidak berkenan dihati. Cuma sekedar mengingatkan disaat susah, siapa yang ada disampingmu. Jangan menutup rejeki untuk anak-anak kaki 4 karena ketidaknyamanan.

Sekarang ?! saya masih beruntung Tuhan sudah siapkan teman yang sehati dan sepemikiran untuk menyelesaikan kasus ini (Mak Leny dan om Handojo), saya tahu diri dengan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan tapi saya percaya Tuhan akan bantu kami untuk untuk itu. Sebisa mungkin kami akan lakukan apa saja, termasuk saya jika harus pergi ke lokasi, suatu perjalanan yang tidak mudah untuk pulang pergi menggunakan angkutan umum seperti kereta api atau bis, perlu persiapan yang matang untuk itu. Dengan kondisi jantung saya ini, bisa setiap saat pergi.....wait, ini bukan mau curcol ya...saya tidak mau kalau ada masalah yang belum selesai sebelum waktu itu tiba, saya tahu memang waktu itu waktuNya, Tuhan. Tapi paling tidak saya bisa tenang dengan kalau anak-anak kaki 4 ini sudah dalam kondisi aman, begitu juga dengan kondisi Pakde Yoyok, tinggal nanti diteruskan oleh penerus yang punya komitmen untuk menjaga dan merawat anak-anak kaki 4 ini, sampai mereka tutup usia karena panggilan Yang Kuasa.


Akhirnya ?! saya butuh dukungan doa dan support untuk menyelesaikan sebagian masalah ini, bersyukur jika ada yang berkenan membantu dalam bentuk apapun dan bukan cuma sekedar cari popularitas. Dan percayalah setiap apapun yang dikeluarkan, Tuhan akan ganti berlipat kali ganda bahkan beratus kali ganda dengan membuka tingkap-tingkap langitNya, mencurahkan berkat yang tidak ada putusnya kepada siapapun yang berkenan dimataNya, bukan saya yang menjanjikan tapi Tuhan yang menjanjikanNya.

img-0465-jpg-59d58684cd3bce021a0e5602.jpg
img-0465-jpg-59d58684cd3bce021a0e5602.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun