Mohon tunggu...
Aliyatul Husna
Aliyatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar

1% belajar, 99% tidur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dimensi Agama dalam Strategi Politik Prabowo Evakuasi Anak-anak Gaza

12 Mei 2025   07:57 Diperbarui: 12 Mei 2025   07:57 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wilayah Palestina adalah wilayah yang yang terletak di antara tiga benua yaitu Benua Eropa, Afrika, dan Asia. Secara geografis, Palestina berada di kawasan yang cukup strategis di ujung timur Laut Mediterania, yang menghubungkan jalur darat dan jalur laut antara Timur Tengah dan Eropa. Letaknya yang strategis ini menjadikan Negeri Palestina sebagai jalur perdagangan dan perlintasan militer yang penting dalam sejarah peradaban dunia.
Karena posisi strategis tersebut, Palestina sejak dahulu menjadi incaran berbagai kekuatan besar dunia. Beberapa bangsa kuno seperti Mesir, Asyur, Babilonia, Persia, Yunani, dan Romawi silih berganti menguasainya. Begitu pula dalam era kekhalifahan Islam hingga kolonialisme modern. Hingga saat ini, posisi geografis Palestina tetap menjadi faktor yang penting dalam dinamika politik dan konflik global.
Secara historis, Jalur Gaza dihuni oleh bangsa Filistin, yang diyakini berasal dari wilayah Laut Aegea, termasuk Kepulauan Yunani. Mereka bermigrasi ke pesisir selatan Kanaan sekitar abad ke-12 SM setelah gagal menaklukkan Mesir. Alih-alih kembali ke asalnya, bangsa Filistin malah menetap dan membangun pemukiman atau kota-kota penting seperti Gaza, Askelon, dan Ashdod. Mereka juga menjadi kekuatan militer yang disegani, terutama oleh bangsa Israel kuno.
Setelah penaklukan wilayah tersebut oleh Kekhalifahan Islam tepatnya pada abad ke-7, identitas etnis bangsa Filistin melebur ke dalam masyarakat Arab Muslim. Gaza pun menjadi bagian integral dari bumi Arab dan Agama Islam hingga era modern. Pada 1948, berdirinya negara Israel memicu konflik besar dengan negara-negara Arab, termasuk pertempuran di wilayah Gaza.
Namun, seiring berjalannya waktu, dukungan negara-negara Arab terhadap perjuangan Palestina mengalami pasang surut. Beberapa negara bahkan mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga isu Palestina perlahan dianggap sebagai urusan domestik, bukan lagi agenda kolektif kawasan. Hal ini berdampak buruk terhadap Palestina. Gaza sering kali dibiarkan berjuang sendiri menghadapi tekanan politik dan militer dari Israel yang terus berkelanjutan.

Belakangan ini, isu berkaitan Jalur Gaza kembali menjadi sorotan dunia. Mantan Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump, yang dikenal sebagai pendukung kuat agenda Israel, menyuarakan gagasan kontroversial untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza. Gagasan ini menimbulkan kekhawatiran akan upaya pengusiran paksa dan penghilangan identitas Palestina dari tanah air mereka sendiri.
Di sisi lain, Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, menyatakan niat kemanusiaan untuk mengevakuasi sekitar 1.000 warga Palestina, terutama korban luka dan anak-anak yatim, ke Indonesia guna mendapatkan pengobatan dan pendidikan. Komitmen ini ditunjukkannya oleh Presiden Prabowo Subianto melalui kunjungan diplomatik ke berbagai negara penting di kawasan Timur Tengah seperti Qatar, Mesir, Turki, dan Yordania atau negara-negara yang selama ini aktif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Meski dimaksudkan sebagai langkah kemanusiaan, rencana Prabowo memunculkan respons beragam. Beberapa negara di kawasan Timur Tengah tersebut seperti Turki dan Arab Saudi dikabarkan menolak rencana dari Presiden Indonesia ini. Di Indonesia juga sejumlah organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyatakan keberatan.

Jika ditinjau dari petunjuk Al-Qur'an dan sejarah keislaman, rencana Presiden indonesia Prabowo Subianto agar mengevakuasi anak-anak yatim serta warga palestina yang terluka dari Jalur Gaza merupakan langkah yang seiring dengan nilai-nilai ajaran Islam dan kemanusiaan. Dalam situasi perang yang berkepanjangan seperti konflik Palestina--Israel, upaya penyelamatan jiwa dan pembinaan generasi muda adalah bagian dari strategi jangka panjang yang bermartabat.
Sejarah Islam mencatat Perjanjian Hudaibiyah sebagai contoh penting. Saat itu, Rasulullah SAW menyetujui perjanjian yang tampak merugikan umat Islam, termasuk klausul pengembalian penduduk Makkah yang hijrah ke Madinah tanpa izin wali. Banyak sahabat menganggap ini sebagai kekalahan diplomatik. Namun, Rasulullah melihatnya sebagai jalan strategis yang akhirnya membuka kemenangan besar. Ini menjadi pelajaran bahwa tidak semua tuntutan musuh adalah keburukan---sering kali, Allah menggagalkan tipu daya mereka dengan cara yang halus dan tak terduga.
Al-Qur'an pun menegaskan bahwa tidak semua orang wajib turun ke medan perang. Al-Qur'an Surah At-Taubah ayat 122 dikatakan bahwa: "Tidak sepatutnya bagi seluruh orang mukmin pergi berperang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya ketika mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga diri mereka." Ayat ini memberitahu kita tentang pentingnya strategi pendidikan dan intelektual bagi setiap golongan masyarakat . Dalam konteks ini, langkah Prabowo dapat dibaca sebagai ikhtiar atau usaha untuk menyiapkan anak-anak Palestina yang kuat. Baik secara ilmu pengetahuan maupun teknologi, demi menghadapi tantangan panjang dalam membela tanah air mereka di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun