Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Virtual Identity dalam Cyber Culture

17 Mei 2016   20:49 Diperbarui: 17 Mei 2016   21:21 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Munculnya cyberspace mampu menjawab permasalahan manusia yang bersifat ketidak mampuan manusia baik fisik maupun pisikis. Karena mampu menciptakan realitas baru dan realitas virtual, bahkan kini manusia dapat memasuki, menjelajahi dan hidup melampaui fenomena fisik. Disamping itu, virtual identity juga bisa dimaknai sebagai sebuah upaya revitalisasi atau eksperimen terhadap identitas pengguna dengan ruang sosial.Kajian-kajian presentasi diri tidak hanya tertutup pada level individu tetapi juga pada level keompok atau institusi.

Daftar Pustaka

Chaney, David. 2004. Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Piliang, Yasraf Amir.2004. Posrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipermsemiotika: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

http://kamaruddin.jajanmedan.com/2007/11/08/privasi-dan-anonimitas-di-internet/


http://www.kompasiana.com/kangarul/identitas-virtual-di-internet_54ffcac2a33311ea4a5115df

Dyah Ayu Wulandari

1312283024

DKV(R)2013

Artikel ini dibuat berdasarkan tugas Kapita Selekta dengan tema Cyber Culture Virtual Identity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun