Mohon tunggu...
lutviana dewi
lutviana dewi Mohon Tunggu... pelajar

seorang pelajar yang sedang mencari gemar berliterasi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pengaruh Berita Palsu terhadap Opini Anak Muda

13 Oktober 2025   08:48 Diperbarui: 13 Oktober 2025   08:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berita palsu merupakan berita berisi informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan atau dipalsukan. Berita palsu banyak ditemukan di media sosial sehingga banyak anak muda yang membaca berita palsu. Berita palsu semakin banyak beredar dan dibaca anak muda sekarang. Oleh karena itu, timbul kemungkinan terpengaruhnya opini anak muda berdasarkan beredarnya berita palsu. Opini anak muda terpengaruh oleh berita palsu karena berita palsu sering berisi informasi sangat provokatif.

Kehidupan sehari-hari sebagai pelajar adalah ke sekolah mengerjakan tugas, membaca materi, dan mengikuti beberapa kegiatan sekolah. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa pelajar atau anak muda juga bisa mendapat berita palsu bukan hanya dari media sosial, tetapi juga secara langsung melalui percakapan dengan orang lain. Anak muda saat ini sering sekali mendapatkan informasi dari media sosial, namun sebagian sudah mampu menyaring berita dengan baik, dan sebagian belum. Meskipun begitu masih ada yang pernah membagikan berita tanpa memeriksa kebenarannya karena belum Memahami pentingnya mengecek sumber informasi. Akibatnya teman-teman di sekitar mereka ikut percaya dan menyebarkan berita itu. Pendidikan literasi digital berperan penting karena bisa membuat anak muda lebih berpikir kritis dan hati-hati saat menerima informasi.

Saya berpendapat bahwa ada beberapa anak muda yang opininya mudah terpengaruh oleh berita palsu dan ada juga yang tidak Mudah terpengaruh. Biasanya anak muda yang memiliki pendirian kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu adalah mereka yang sudah tahu pentingnya memeriksa kebenaran suatu berita sebelum menyebarkan atau mempercayainya. Dengan begitu, mereka tidak akan membuat teman-teman di sekitarnya ikut percaya dan menyebarkan berita tersebut. Opini anak muda yang tidak Mudah terpengaruh oleh berita palsu juga dipengaruhi oleh pendidikan literasi digital, karena hal itu membuat anak muda lebih berpikir kritis dan hati-hati saat menerima informasi atau berita dari berbagai sumber.

Jika kita lebih berhati-hati dan memeriksa kebenaran suatu berita terlebih dahulu sebelum mempercayainya atau menyebarkannya, maka kita akan menjadi anak muda yang tidak mudah terpengaruh opininya oleh berita palsu dan lebih bijak dalam menerima informasi. Namun jika kita tidak tahu cara membedakan antara berita palsu dengan yang asli, hal itu bisa membuat anak muda mudah percaya hingga menyebabkan perpecahan karena kesalahpahaman. Maka sangat dianjurkan bagi seluruh anak muda untuk selalu memeriksa kebenaran suatu berita sebelum mempercayai atau menyebarkannya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman pada teman-teman di sekitar kita serta orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun