Mohon tunggu...
Luthfi
Luthfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gadjah Margonda

Menulis untuk mengasah pikiran, imajinasi, dan bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Biasa

5 Agustus 2017   21:44 Diperbarui: 5 Agustus 2017   21:47 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dipagi yang murung itu, aku tergolek lemah

Bukan, bukan karena aku manusia lemah

Tetapi, raga ini seolah tanpa tenaga

Mungkin inilah cara sang pencipta menegur kita

Dengan memberikan derita kepada sang manusia

O, tuhan...

O, tuhan...

Mengapa teguranmu selalu membawa derita?

Bukankah engkau sendiri yang memberikan bahagia?

Atau memang tiada jalan lain menegur manusia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun