Jogging menjadi salah satu olahraga ringan yang banyak dipilih masyarakat untuk menjaga kebugaran tubuh. Aktivitas yang tergolong mudah dan murah ini kerap dilakukan di pagi hari untuk memulai hari dengan lebih segar. Setelah jogging, sebagian besar orang memilih untuk segera mengisi energi dengan sarapan. Salah satu menu yang paling sering dikonsumsi setelah jogging adalah bubur ayam. Bubur yang hangat, lembut, dan mudah dicerna memang terasa menggoda, tetapi muncul pertanyaan: apakah makan bubur setelah jogging itu baik untuk kesehatan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk memahami kebutuhan tubuh setelah berolahraga dan kandungan nutrisi dalam bubur ayam.
Apa yang Dibutuhkan Tubuh Setelah Jogging?
Jogging termasuk dalam kategori olahraga kardio yang membakar kalori dan menguras energi tubuh. Selama jogging, tubuh kehilangan cairan, elektrolit, dan simpanan glikogen yang digunakan sebagai sumber energi. Setelah jogging, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang tepat untuk memulihkan energi, memperbaiki jaringan otot, dan mengembalikan keseimbangan cairan.
Ada tiga komponen penting yang dibutuhkan tubuh setelah jogging:
- Karbohidrat: Untuk menggantikan cadangan energi (glikogen) yang terpakai selama berlari.
- Protein: Untuk membantu pemulihan dan pertumbuhan otot.
- Cairan: Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui keringat.
Idealnya, makanan setelah jogging harus mengandung kombinasi karbohidrat dan protein dalam takaran yang seimbang agar tubuh mendapatkan manfaat pemulihan yang maksimal.
Kandungan Gizi Bubur Ayam
Bubur ayam merupakan makanan berbahan dasar nasi yang dimasak dengan air hingga teksturnya lembut dan encer. Satu porsi bubur ayam umumnya terdiri dari bubur nasi, suwiran ayam, kacang kedelai goreng, kerupuk, seledri, dan kuah kaldu.
Berikut adalah kandungan nutrisi dalam satu porsi bubur ayam standar:
- Karbohidrat: Tinggi, berasal dari nasi.
- Protein: Cukup, dari suwiran ayam dan kacang kedelai.
- Lemak: Sedikit, tergantung tambahan seperti kerupuk atau minyak bawang.
- Serat: Rendah, karena bubur umumnya minim sayuran.
- Cairan: Cukup banyak karena bubur mengandung air.
Dari segi karbohidrat, bubur ayam dapat memenuhi kebutuhan energi yang hilang setelah jogging. Tekstur bubur yang lembut juga memudahkan pencernaan, sehingga cocok dikonsumsi dalam kondisi tubuh yang masih beradaptasi pasca olahraga.