Ruang Lingkup Ilmu Dakwah
Menurut Syek Ali Mahfudz, dakwah merupakan kegiatan yang bertujuan mengarahkan manusia kepada kebaikan serta tuntunan yang benar, melakukan hal-hal yang baik dan mencegah kemungkaran, agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Selaras dengan pendaptnya, Al-Ghazali mengatakan prinsip amar ma’ruf nahi munkar merupakan inti gerakan dakwah dan menjadi penggerak dalam dinamika Islam. Dari kedua pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu dakwah merupakan ilmu yang mengkaji sebuah proses penyampaian nilai-nilai Islam pada sasaran dakwah guna mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Ilmu dakwah merupakan cabang ilmu yang secara sistematis mempelajari metode
dan strategi dalam menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat luas. Kata dakwah
sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya ajakan atau seruan. Dalam praktiknya,
dakwah bertujuan mengajak individu untuk menjalankan kebajikan dan menjauhkan diri
dari kemungkaran, sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya
Tujuan dan Prinsip Dasar Dakwah Dalam IslamÂ
Dakwah dalam Islam merupakan kegiatan yang bertujuan mengajak umat manusia untuk menerima dan menjalankan ajaran Islam, menyampaikan risalah ilahiyah, serta membimbing umat agar hidup sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam. Tujuan utama dari dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia, mengajak mereka untuk mempercayai kebenaran wahyu Allah, dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadist. Selain itu, dakwah juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup umat Muslim dalam berbagai dimensi kehidupan, baik secara spiritual, sosial, ekonomi, maupun moral. Selain aspek individual, dakwah juga mendorong agar terwujudnya hubungan sosial yang harmonis antar sesama Muslim melalui penguatan ukhuwah dan silaturahmi.
Agar terciptanya dakwah yang berjalan dengan efektif, terdapat beberapa prinsip dasar yang perlu dijadikan pedoman. Pertama adalah al-’ilm (pengetahuan). Dalam berdakwah harus dilandasi oleh ilmu yang sahih dan bersumber dari ajaran Islam yang otentik. Seorang da’i diminta untuk memahami dan menguasai isi Al-Quran dan Hadist sebelum menyampaikan pesan dakwah. Prinsip kedua adalah hikmah (kebijaksanaan) yaitu menyampaikan dakwah dengan cara yang bijaksana dan mempertimbangkan serta karakteristik audiens agar pesan dakwah bisa diterima secara efektif. Ketiga, mau’izhah hasanah (nasihat yang baik) dalam menyampaikan pesan agama, para pendakwah perlu menggunakan pendekatan yang membangun dan pemahaman yang mendalam, bukan sekedar memberikan informasi. Prinsip keempat adalah jadal billati hiya ahsan (berdebat atau berdialog dengan cara yang paling baik). Jika terdapat adanya perbedaan pandangan, dakwah harus dilakukan dengan cara yang tidak menumbuhkan sebuah pertingkaian, mengedepankan toleransi, dan tidak memaksakan kehendak. Kelima terdapat prinsip tawakkul atau berserah diri kepada Allah. Seorang da’i harus melakukan dakwah yang berhasil dan tidak bergantung pada usaha manusia, tetapi juga atas kehendak dan pertolongan dari Allah SWT.
Dakwah juga berfungsi untuk memperkenalkan nilai-nilai moral dan etika Islam dalam kehidupan ehari-hari tanpa menghapus identitas budaya lokal selama tidak adanya pertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Selain itu dakwah juga berperan dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan mengedepankan nilai-nilai kemandirian, kedisiplinan, dan keadilan dakwah menjadi sasaran untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial seperti kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan yang ada di tengah masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI