Mohon tunggu...
Lutfi Nurahmah
Lutfi Nurahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa cantik yang berusaha bertahan di sistem kuliah online

menjadi bahagia itu pilihan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review atau Penelitian? Tentukan Pilihanmu

15 Juli 2021   15:59 Diperbarui: 15 Juli 2021   16:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini marak terjadi fenomena panic buying susu bear brand. Yang dipercaya dapat menyembuhkan atau mengobati diri dari virus Covid-19. Unggahan video berdurasi 29 detik oleh akun twitter @ezash memperlihatkan sejumlah konsumen yang sedang berebut susu bear brand disebuah pusat perbelanjaan. Video itupun ramai mendapat respon dari netizen.

Alih-alih melakukan vaksinasi Covid-19, masyarakat awam lebih mempercayai review tanpa data yang jelas dibandingkan saran ahli. Hal ini memicu pro dan kontra tentang vaksinasi Covid-19 yang telah di sediakan oleh pemerintah. Banyak yang mengatakan tentang isu negative dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Mulai dari efek samping yang berbahaya sampai dengan penyebab kematian karena melakukan vaksinasi.

Faktanya untuk membentuk metabolisme dan imun yang kuat untuk tubuh. Tidak bisa hanya dengan mengkonsumsi produk susu saja. Tetapi kita juga perlu asupan nutrisi  yang baik dari makanan sehat dan bergizi. Serta diperkuat dengan melakukan vaksinasi Covid-19, agar imun tubuh menjadi lebih kuat terhadap virus Covid-19. Daripada menimbun produk dan membuat kelangkaan, kita harus lebih selektif dalam memilah informasi.  

Dilansir dari KOMPAS.com. Tren Covid-19 pada Minggu, 4 Juli 2021 menembus angka 295.228 kasus yang terjadi di Indonesia. Hal tersebut merupakan kasus aktif tertinggi selama pandemi. Dibandingkan dengan hari sebelumnya jumlah kasus aktif ini bertambah 13.551 orang.  Total kasus dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.284.084 jiwa.

Vaksin Covid-19 tidak dapat membuat kita digdaya sepenuhnya dari virus Covid-19. Namun, vaksin akan membentuk pertahanan dan memperkuat imun dalam tubuh dari virus penyebab penyakit Covid-19. Sehingga risiko terjangkit, tertular dan pembawa viruspun berkurang. Melakukan vaksin juga dapat mencegah 98 persen kematian dari Covid-19. Jadi, jika setelah melakukan vaksinasi terinfeksi Covid-19, maka gejala yang ditimbulkan tidak berat dan cukup melakukan isolasi mandiri dirumah.

Dalam penjelasan yang dibagikan covid19.go.id. WHO menilai, dengan menerima dua dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, jika terinfeksi penyakitnya maka para penerima vaksin setidaknya terlindungi hingga 50 persen dari gejala Covid-19. Bahkan dapat 100 persen mencegah gejala yang parah hingga butuh rawat inap. Dengan begitu, WHO mengakui keamanan dan efektivitas dari vaksin ini untuk melindungi kita dari virus penyebab Covid-19.


Komisi Nasional Kejadian Ikut Paca Imunisasi (Komnas KIPI) menandaskan bahwa kasus kematian karena vaksinasi Covid-19 tidak pernah terjadi. Hasil investigasi para ahli mengatakan bahwa dugaan kasus kematian karena vaksin Covid-19 bukan merupakan dampak dari vaksinasi. Melainkan karena faktor penyakit lain bawaan penderita tersebut. Seperti sudah terjangkit virus Covid-19 akut, gangguan pernafasan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker paru-paru, ataupun gangguan fungsi ginjal mendadak.

Disiplin dalam menjalankan 5M. Serta menghindari berkerumunan dan mobilitas yang tidak penting dan mengikuti program vaksinisasi, merupakan cara ampuh atau upaya pemerintah untuk mengurangi dan menghindari penularan Covid-19. KIPI (Kejadian Ikut Pasca Imunisasi) atau program vaksinasi Nasional sudah di tanggung dan dibiayai oleh pemerintah. Hal ini telah tertera pada Permenkes No.18 tahun 2021. Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir tentang biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Namun, ada beberapa pihak yang mempercayai bahwa kandungan dalam susu steril dapat menyembuhkan ataupun menghindari terpaparnya Covid-19. Tetapi hal itu dibantahkan oleh ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Rahadyana Muslichah, yang mengatakan sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan susu bisa untuk mengobati Covid-19. Gizi yang terkandung didalam produk susu tidak ada perbedaan. Perbedaanya hanya dalam produk susu bear brand ini merupakan 100 persen susu sapi murni.

Tren Covid-19 pada Minggu, 4 Juli 2021 menembus angka 295.228 kasus yang terjadi di Indonesia. Namun, vaksin akan membentuk pertahanan dan memperkuat imun dalam tubuh dari virus penyebab penyakit Covid-19. Jadi, jika setelah melakukan vaksinasi terinfeksi Covid-19, maka gejala yang ditimbulkan tidak berat dan cukup melakukan isolasi mandiri dirumah. 

Dalam penjelasan yang dibagikan covid19.go.id. Komisi Nasional Kejadian Ikut Paca Imunisasi (Komnas KIPI) menandaskan bahwa kasus kematian karena vaksinasi Covid-19 tidak pernah terjadi. Hasil investigasi para ahli mengatakan bahwa dugaan kasus kematian karena vaksin Covid-19 bukan merupakan dampak dari vaksinasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun