Periode Pertengahan (Abad ke-14 -- 18 M)
Dakwah menghadapi tantangan politik dan budaya. Metode dakwah bil hikmah dikedepankan, seperti Walisongo yang berdakwah melalui seni dan budaya lokal.
Periode Modern dan Kontemporer (Abad ke-19 -- Sekarang)
Dakwah dipengaruhi globalisasi dan teknologi. Teori dakwah berkembang dengan perspektif baru, antara lain:
- Dakwah sebagai ilmu komunikasi, memanfaatkan media massa dan psikologi komunikasi.
- Dakwah sebagai ilmu sosial, berorientasi pada perubahan dan pemberdayaan masyarakat.
- Dakwah pluralistik, yang menekankan dialog, toleransi, dan kerja sama antaragama dalam membangun peradaban bersama.
Penutup
Filsafat dakwah memiliki peran penting dalam mengarahkan dan mengembangkan dakwah sebagai aktivitas sekaligus disiplin ilmu. Sejarah menunjukkan bahwa dakwah terus berevolusi: dari praktis dan sederhana di masa Rasulullah, menjadi sistematis pada masa ulama klasik, hingga ilmiah dan multidimensional di era modern.
Perkembangan teori dakwah dari masa ke masa juga membuktikan sifatnya yang adaptif. Dakwah tidak hanya sebatas penyampaian ajaran, tetapi juga menjadi sarana transformasi sosial yang mampu menjawab tantangan global. Dengan kerangka filsafat dakwah, para da'i dan akademisi dapat merumuskan strategi yang relevan dengan kebutuhan umat, sehingga dakwah tetap hidup, kontekstual, dan memberi manfaat bagi seluruh masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI