Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memory Bersama Maudy

10 November 2022   09:29 Diperbarui: 10 November 2022   09:38 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oi Brandon, Kemaren tiba-tiba ente memberi kabar untuk menghaku diri acara syukuran kelahiran buah hati ente dan Resti. Tanpa ada yang tahu ente sudah menikah dan memiliki 2 anak. Pernikahan privat yang hanya ente, ibu dan ayah yang tau. Tidak mengejutkan sebenarnya, karena itulah cara yang dulu kita inginkan jika salah satu dari kita akan menikah. Yogi,  Peter,  dan Kevin juga ikut-ikutan tidak akan mengundang salah satu dari kita kepesta pernikahan. Aku membatalkan  acara reuni dirumah ente, karena segan acara formal itu berubah berantakan jika reuni tetap diadakan.  Untung saja mereka belum aku kabari. Jadilah tahun ini jadi tahun yang tak lagi kita saling membully dan merancang strategi.

Kini kau pindah ke Bali setelah sebelumnya sok-sok an mengajak semua anggota untuk berlibur ke Manado. Kita semua sepakat untuk mengutuk virus yang viral itu menjadi penyebab semua list tidak terealisasi. Tapi aku yakin kalaupun virus itu tak ada, acara hanya sekedar wacana karena seperti itulah kebiasaan tahun2 sebelumnya,  Kecuali acara yang ditraktir si Kevin,  anak kaya raya itu selalu sukses membuat acara liburan. Meski hobinya hanya 2, Nyantai di Pantai dan Nyantai di Pantai.

Sehari setelah mendaki, si Mona dan Charles menterorku karena mereka tak diajak liburan. Walaupun kita tau teror mereka tak berarti apa-apa karena alasan pekerjaan yang mereka agungkan selalu menjadi alasan untuk tidak ikut bergabung dalam setiap acara yang telah kita buat.

Dulu waktu di Xaverius,  Si Ramon sempat memusuhi kita berdua dan Yogi,  terutama Yogi yang selalu dekat dengan semua gerombolan anak-anak pintar dan tajir yang dikenal belagu diseluruh sekolah.

Walaupun disekolah kita tidak ada kasta seperti yang ada disekolah2 dalam Film Hollywood,  tetap saja si Baim dan Aldi senang memprovokasi perpecahan.  Mereka menebar kebencian dan cerita bohong yang membuat kita semua bermusuhan. Sampai wajahmu berdarah dilempar kursi meja oleh Rocky yang terlanjur emosi.

Entah kenapa kalau mengingat Xaverius,  aku selalu ingat dengan Gardini Alfiorin.  Wanita cantik yang dulu populer di facebook. Dia sempurna,  senyum yang manis dan wajah oriental yang selalu kau jodohkan denganku. Pada akhirnya Gardini sudah cerita semua,  kau juga ikut membuat cerita buruk tentang Aku, Mona,  Yogi dan Peter.  Haha,  kau bilang kami selalu unggul mendominasi,  dan mau menang sendiri. Tidak hanya itu,  kau juga bilang kami songong,  sok memerintah dan sok iye segala hal. Wkwkkw kecemburuan yang tolol sekaligus lucu untuk diceritakan ulang. Meski begitu,  kita masih terlalu muda untuk saling mengerti.  Sampai akhirnya Maudy kecelakan didepan sekolah. Kita semua bersatu lagi, membuang semua iri dan dengki.

Satu kelas kompak untuk menghibur Maudy yang di Operasi di rumah Sakit Madina Bukittinggi. Kau lari ke ruang kelas dan memberi tahu Diana tertabrak mobil dan tak sadarkan diri. Kau ketakutan dan tak sanggup ikut mengantar Maudy ke rumah sakit,  takut menghadapi Ibu Diana, karena kaulah yang mendorong diana namun tak sadar ada mobil yang melaju kenjang dari belakang..  Dan terjadilah. Meski aku tahu itu tidak sengaja dan bermaksud bercanda,  namun semua telah terjadi. Untung saja ambulan sekolah selalu siap dan maudy langsung dibawa cepat ke rumah sakit.

Maudy banyak kehabisan darah. Kau takut bertemu tante Sarah, yang sudah tak berdaya melihat keadaan anaknya.

Golongan darah teman sekelas banyak yang A,  kebetulan hanya kau golongan darah O dan aku B. Stok Golongan Darah untuk Maudy sedikit karena golongan darahnya B+, dan di PMI juga habis,  kita semua berusaha keras turun kejalanan mencari orang  golongan O dan B yang bersedia mendonorkan darah,  saking terlalu gegabah dan panik melihat keadaan Maudy. Kau dan Rocky bahkan meminta turis dari Kanada dengan memohon dan menangis untuk bersedia mendonorkan darahnya. Kau tahu,? Semua teman2 ikut menangis melihat usaha kau menolong teman kita. Si bule tidak tega dan akhirnya bersedia merubah rencana liburannya menjadi sukarelawan pendonor darah.

Alhamdulillah dengan bantuan teman2, dan guru2 kita semua berhasil mendapatkan pendonor darah. dr.  Ricard sangat membantu kala itu, Meski opname 2 bulan, dan 1 bulan Recovery,  Alhamdulillah Maudy sudah diizinkan pulang dan sehat walafiat untuk kembali ke sekolah.

Liburan semester kau berjanji mengajak kita semua mendaki Gunung.  Menghibur Maudy yang sangat ingin mendaki gunung. Sadam Hussein menjadi andalan kita sebagai guider. Sadun Dan kau berhasil mengajak Maudy, kita semua Ke Marapi. Meski tak semua anak kelas ikut,  kau berhasil membahagiakan Maudy yang sangat ingin mendaki gunung.

-GUN-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun