Mohon tunggu...
Lutfhi Septiawan
Lutfhi Septiawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya ingin menuliskan artikel-artikel di kompasiana

Lutfhi Universitas pembangunan jaya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apa Kabar Reklamasi Teluk Benoa

24 Mei 2019   02:04 Diperbarui: 24 Mei 2019   02:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari perspektif ekonomi sektor riil, satu-satunya yang membuat bangsa Indonesia masih optimis untuk keluar dari jebakan krisis tersebut adalah kekayaan sumberdaya yang berada di wilayah pesisir dan lautan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai negara kepulauan dan kelautan terbesar di dunia, pembangunan kelautan merupakan pilihan yang tepat dalam upaya mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (berkurang setelah Timor Timur lepas dari Indonesia) serta luas lautan sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta km2 perairan teritorial dan 2,8 juta km2 perairan kepulauan), Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan yang sangat besar. Dengan memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), Indonesia memiliki hak daulat atas kekayaan alam dan berbagai kepentingan pada seluas 2,7 km2 dan hak berpartisipasi dalam pemanfaatan di laut lepas di luar batas 200 mil ZEE, serta pengelolaan dan pemanfaatan di dasar laut perairan internasional di laut landas kontinen. 

Kekayaan alam kelautan dan sumberdaya pesisir yang dimiliki Indonesia tersebut antara lain berupa sumberdaya perikanan, sumberdaya hayati (biodiversity) seperti mangrove, terumbu karang, padang lamun, serta sumberdaya mineral seperti minyak bumi dan gas alam termasuk bahan tambang lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. 

Lahan pesisir (coastal land) yang landai seperti pantai Timur Sumatera, Pantai Utara Jawa dan Pantai Barat Sulawesi Selatan pada umumnya secara geologis terbentuk oleh endapan alluvial yang subur dan dapat menjadi lahan pertanian produktif. Di samping itu, kini banyak terungkap bahwa wilayah lautan Indonesia memiliki harta karun yang banyak di dasar laut akibat kapal-kapal pelayaran niaga yang karam pada masa lalu.


Reklamsi tidak perlu di lakukan untuk menunjang perekonomian karena wilayah persisir adalah wilayah yang memiliki sektor perekonomian  sendiri dan pesisir merupakankawasan lindung untuk mengurangi banjir aitr pasang laut.

REFERENSI:
http://jdih.kkp.go.id/peraturan/uu-27-th-2007.pdf
https://www.mongabay.co.id/2018/12/21/reklamasi-teluk-benoa-susi-bertahan-bali-melawan/
http://brwa.or.id/assets/image/regulasi/1429617839.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun