Radioterapi adalah metode utama pada dunia medis untuk mengobati berbagai jenis kanker menggunakan radiasi ionisasi. Proses ini memerlukan standar teknis dan prosedural yang ketat guna menjamin keamanan pasien, tenaga medis, dan lingkungan dari paparan radiasi berbahaya. Meskipun radiasi efektif dalam menghancurkan sel kanker, perlindungan yang tepat sangat penting untuk mencegah dampak negatif pada jaringan sehat serta tenaga medis yang terpapar setiap hari.
Mengapa Proteksi Radiasi Begitu Penting?
 Pasien yang menjalani radioterapi. Sebelum sinar radiasi ditembakkan ke tubuhnya, tim medis telah melakukan persiapan matang mulai dari pemetaan tumor dengan pencitraan 3D hingga perhitungan dosis yang presisi. Tujuannya yaitu memaksimalkan dalam menghancurkan kanker, Komputer akan menentukan seberapa besar radiasi yang dibutuhkan agar efektif menghancurkan sel tumor, tapi tetap meminimalkan kerusakan jaringan sehat.
 Prinsip utamanya meliputi Justification (penggunaan radiasi harus lebih bermanfaat. daripada risikonya), Optimization (dosis disesuaikan agar efektif tanpa dampak berlebihan). dan Dose Limitation (batas aman bagi tenaga medis dan lingkungan). Namun, penerapannya bisa terkendala, terutama di fasilitas terbatas.
Kasus Nyata di wilayah Banten
 Ada 1,659, Fasilitas radioterapi dan kemoterapi masih terbatas, terutama di beberapa wilayah Banten. Minimnya bunker (perlindungan radiasi) menyebabkan pasien harus bepergian jauh untuk perawatan, yang memperlambat proses penyembuhan.
 Peresmian gedung bunker (perlindungan radiasi) radioterapi dan kemoterapi oleh Gubernur Banten, Bapak Andra Soni, di Rumah Sakit Umum membawa harapan baru bagi warga. Kini mereka bisa mendapatkan perawatan di daerah sendiri, meningkatkan semangat dan motivasi untuk hidup lebih sehat.
 Statistik jumlah fasilitas radioterapi dan tenaga proteksi radiasi.
 Program Prioritas Perlindungan Keselamatan Pasien Radiologi memperkuat standar keselamatan radioterapi. Laporan BAPETEN per April 2015 mencatat 99 izin fasilitas radioterapi dan 32 izin kedokteran nuklir dengan 4.736 pekerja radiasi.