Mohon tunggu...
Lusia Eksi
Lusia Eksi Mohon Tunggu... Guru MTs Hidayatullah Denpasar

Ibu dari 2 anak. Guru yang suka menulis, membuat craft, dan sesekali memasak.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sarapan Sehat, Anak Hebat

23 Januari 2025   10:46 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sarapan Sehat, Anak Hebat

Sarapan atau makan pagi adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh tubuh.

Utamanya lagi adalah bagi anak-anak yang bersekolah, orang dewasa yang bekerja, serta para lansia yang membutuhkan energi di pagi hari.

Sarapan bisa disajikan dengan olahan ringan seperti roti, susu, teh hangat, kopi panas, pisang goreng, ubi rebus, buah-buahan, juice, ataupun smoothies.

Namun tak jarang, sarapan bagi sebagian besar penduduk Indonesia adalah berupa makanan berat, seperti sepiring nasi dengan aneka sayur dan lauk, bubur ayam komplit, dan sejenisnya.

Bagi sebagian orang yang mengonsumsi sarapan berat merasa belum kenyang dan bisa beraktivitas dengan baik bila belum menyentuh nasi.

Sebenarnya, sarapan merupakan kegiatan makan dan minum di pagi hari sebelum melakukan kegiatan berat, seperti sekolah dan belajar.

Sarapan merupakan salah satu waktu makan yang penting karena dapat membantu mengisi energi setelah semalaman berpuasa dan tidak makan.

Di pagi hari waktunya untuk memperbaiki metabolisme tubuh dengan sarapan, utamanya yang sehat. Sarapan sehat dan bergizi dapat membantu meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan prestasi.

Karena itulah mengapa sarapan itu penting, terutama bagi orang yang bekerja dan sekolah.

Anak yang pagi harinya diisi dengan sarapan, tentu berbeda dengan anak yang bersekolah dengan perut kosong.
Kondisi perut kosong dapat menyebabkan penurunan konsentrasi belajar, badan lemas, kurang energi, lapar menyerang, penurunan performa belajar, dan hilang fokus dalam belajar.

Bahkan beberapa hal lain bisa terjadi bila anak tidak dibiasakan sarapan, yaitu peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, peningkatan penyakit asam lambung,  hingga risiko sakit maag.

Sedangkan bagi anak yang pagi harinya sarapan, tentu memberi dampak positif terhadap aktivitasnya sebagai siswa. Badan menjadi lebih bugar, meningkatkan energi, konsentrasi terhadap pelajaran meningkat, fokus dan daya ingat menjadi lebih baik, menjaga berat badan, membantu menjaga kesehatan jantung dan mata, membantu mengatasi stress, dan membangun kebiasaan baik, membantu menjaga mood.

Dengan kondisi yang maksimal tersebut, maka anak bisa menerima pelajaran dengan lebih baik, dan mampu meningkatkan prestasi akademiknya.

Korelasi dan hubungan antara sarapan dan  prestasi belajar siswa menjadi sangat jelas karena ternyata manfaat sarapan begitu besar bagi kesehatan tubuh dan daya kerja otak.

Sarapan sehat dapat memenuhi kebutuhan tubuh dan otak anak dalam perkembangan metabolismenya, membuat anak sebagai siswa menjadi lebih baik dalam performa belajar, sehingga akhirnya meningkat  dalam prsetasi belajar. Itulah yang menyebabkan anak menjadi hebat secara fisik dan mental.

Sarapan sehat tidak harus berbentuk makanan yang mahal dan mewah, yang penting mampu memenuhi kebutuhan gizi, vitamin, mineral bagi tubuh.  

Ada sebagian yang beranggapan sarapan cukup dengan roti, susu, oatmeal, buah serta yoghurt.

Ada juga yang beranggapan harus menu empat sehat lima sempurna, dengan memenuhi standar karbohidrat berupa nasi, vitamin, mineral, serat, dan kebutuhan air yang cukup berupa sayur, lauk dan buah. Yang terpenting dari itu semua adalah syarat sebuah sarapan sehat harus terpenuhi, yaitu komposisi yang seimbang antara karbohidrat, serat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta air. Serta mampu memenuhi 15-30% kebutuhan gizi harian.

Bermacam sayuran bisa dikombinasikan agar memperoleh menu yang tidak membosankan bagi anak. Sayur berupa bayam, kangkung, brokoli, wortel, terong, labu siam, buncis, kacang panjang, serta masih banyak lagi pilhan.

Paduan lauk sederhana bisa menjadi pilihan ibu untuk memasaknya, seperti tempe, tahu, telur, ikan, daging ayam, daging sapi, udang, cumi-cumi dan aneka seafood lainnya.

Untuk buah pilihanpun beragam, mulai dari rambutan, mangga, salak, apel, pear, nanas, pisang, jeruk, anggur, kiwi, dan banyak jenis buah lainnya.

Aneka menu sarapan juga bisa menjadi pilihan ibu. Yang terpenting dari itu semua adalah kesigapan ibu dalam memenuhi kebutuhan anak terhadap sarapan pagi.

Nah, melihat pentingnya sarapan dan hubungannya dengan tingkat prestasi belajar anak, mulai dari sekarang biasakan anak sarapan dari rumah sebelum belajar di sekolah. Upayakan menyisihkan waktu untuk membuat sarapan dan juga bekal yang simple serta sederhana. Masakan dari rumah mempunyai kecenderungan bernilai sehat, gizinya terpenuhi, hemat, kebersihan, dan kehalalan terjaga.

Dengan sarapan sehat diharapkan anak-anak bisa melejitkan prestasi belajar dan menjadi anak-anak yang hebat dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun