Dalam kehidupan kepemimpinan, tidak semua keputusan dan aksi harus ditunjukkan dengan suara lantang atau sikap dominan. Ada kalanya, diam justru menjadi wujud dari kekuatan yang sejati---itulah pesan bijak yang disampaikan oleh Kasenat Sespimti 34 Polri, Kombes Pol Budi Hermanto, S.I.K., M.Si.
"Diam bukan berarti takut, dan mengalah bukan berarti kalah," tegasnya dalam satu kesempatan reflektif di lingkungan pendidikan kepolisian. Ucapan ini bukan sekadar kutipan kosong, melainkan cerminan dari karakter kepemimpinan yang matang dan berintegritas tinggi. Diam dipilih bukan karena kelemahan, tetapi karena adanya keinginan untuk berpikir jernih, mengelola emosi, dan merencanakan langkah yang lebih bijaksana.
Sebagai Kasenat DIKREG SESPIMTI POLRI angkatan ke-34, Kombes Pol Budi Hermanto menunjukkan teladan kepemimpinan yang tidak hanya kuat secara tindakan, tetapi juga lembut dalam pendekatan. Dalam dunia yang sering kali mengagungkan kecepatan dan suara keras, ia justru menekankan pentingnya ketenangan dan introspeksi sebagai fondasi dalam mengambil keputusan.
Prinsip AMANAH---Andalan, Bermanfaat, dan Berakhlak---yang menjadi moto SESPIMTI 34, benar-benar tercermin dalam gaya kepemimpinan yang beliau tunjukkan. Diam adalah ruang untuk menyusun strategi, dan mengalah adalah bentuk kedewasaan untuk merangkul, bukan menghancurkan.
Bravo Kombes Pol Budi Hermanto.
Pemimpin sejati tidak diukur dari seberapa keras ia berbicara, tetapi seberapa dalam ia berpikir dan seberapa besar dampak kebaikan yang ia tinggalkan.
#sespimtipolri #sespimti34polri #literasilemdiklatpolri #polri #kapolri #PolriUntukNegeri #IntegritasPolri #PemimpinBerkualitas #Buher2000 #kasenatsespimti34
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI