Kompasiana, Lampung -- Tragedi penembakan yang menewaskan tiga anggota polisi, termasuk Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan terus menjadi perbincangan. Berbagai spekulasi muncul, termasuk isu soal uang setoran yang disebut-sebut menjadi pemicu insiden mematikan tersebut.
Namun, Nia, istri AKP Anumerta Lusiyanto, dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa suaminya justru menolak amplop berisi uang Rp 1 juta yang diberikan oleh oknum TNI sebelum kejadian tragis itu terjadi.
Kronologi Versi Keluarga
Anak AKP Lusiyanto, Salsabila, juga memberikan kesaksiannya terkait detik-detik penembakan ayahnya. Menurutnya, sang ayah langsung ditembak begitu tiba di lokasi tanpa adanya peringatan atau negosiasi.
"Papa baru datang, langsung ditembak. Tidak ada perlawanan, tidak ada kesempatan apa pun," ujar Salsabila dengan suara bergetar.
Pernyataan ini seolah menepis spekulasi bahwa peristiwa tersebut dipicu oleh adanya ketidaksepakatan soal uang setoran dari arena judi sabung ayam.
Bantahan Keras Soal Uang Setoran
Sejak insiden ini mencuat, isu tentang adanya setoran dari pihak penyelenggara judi kepada aparat penegak hukum menjadi salah satu perdebatan publik. Namun, Nia menegaskan bahwa suaminya adalah sosok yang berintegritas dan tidak terlibat dalam praktik semacam itu.
"Kalau memang ada setoran, kenapa suami saya harus kehilangan nyawa? Justru dia yang berusaha menegakkan hukum," kata Nia.
Duka dan Tuntutan Keadilan