Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Anak Medan, Harus Jadi Banteng di Perantauan

14 April 2022   23:11 Diperbarui: 14 April 2022   23:18 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ajang mudik lebaran ataupun mudik natalan memang menjadi hal yang menyenangkan buat perantau. Baik yang masih lajang ataupun yang sudah berkeluarga. Walau euforia perayaan lebaran di tanah rantau jauh lebih meriah, namun feel like home hanya bisa kita dapatkan saat kumpul bareng keluarga. 

Selain kumpul bareng keluarga, momen mudik lebaran juga menjadi momen temu kangen teman masa kecil yang penuh kenangan. 

Nah bagi kami perantau dari Medan khususnya suku Batak ada slogan " walau kambing di kampung sendiri, tapi jadi Banteng di Perantauan. Hal ini terkadang menjadi momok yang membuat kita salah persepsi. Demi terlihat sukses atau setidaknya mendapat pengakuan, kita rela merogoh kocek lebih untuk membeli dan juga memberi pada kerabat. 

Satu hal lagi yang unik dari kebiasaan perantau perempuan suku Batak. Seolah sudah tertulis bahwa perempuan yang sudah merantau dan bekerja setidaknya mempunyai sekeping emas untuk menandakan bahwa dia sudah berhasil menata keuangannya. Kalau tak punya, maka siap - siaplah diri anda menjadi bahan omongan omak - omak sekampung. " Sudah berapa tahun merantau, cincin satu gram saja tak punya". Omongan seperti itu akan sering terdengar jika si perempuan tak menyematkan sekeping emas di salah satu bagian tubuhnya. 

Terlepas hal ini dianggap sebagai ajang pamer atau tidak. Tapi memang ada kebanggaan tersendiri ketika omak - omak tetangga berkata begini sama omak kita " Eda sudah enak ya, anak - anak sudah berhasil di perantauan!". Walau setelah momen itu berlalu, kita meringis karena harus memulainya lagi dari nol

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun