SEMARANG Masalah stunting hingga kini masih menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), prevalensi stunting di Indonesia pada 2024 masih berada di angka 21,6%, angka yang cukup tinggi jika dibandingkan target nasional sebesar 4% pada 2025.
Fenomena ini bukan hanya soal gizi, melainkan juga menyangkut pola asuh, kesehatan lingkungan, serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan sejak dini. Kondisi inilah yang kemudian mendorong mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam UNNES Giat 12 untuk ikut ambil bagian dalam upaya edukasi kesehatan masyarakat.
Salah satu kontribusi nyata datang dari Luluk Budiana, mahasiswa Pendidikan Biologi, yang melaksanakan program KKN di Desa Tanjung, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Selama menjalani pengabdian, Luluk berhasil membuat produk utama berupa poster stunting. Produk ini menjadi bentuk inovasi mahasiswa dalam memberikan edukasi yang sederhana, ringkas, tetapi mudah dipahami oleh masyarakat desa.
Produk yang dihasilkan bukan hanya sekadar formalitas program KKN, melainkan benar-benar disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat. Poster stunting berisi informasi visual menarik mengenai apa itu stunting, tanda-tanda, dampak jangka panjang, serta cara pencegahan yang bisa dilakukan di rumah.
Produk berupa poster ini diserahkan langsung kepada Kepala Desa Tanjung. Penyerahan berlangsung sederhana namun penuh makna, disaksikan oleh aparat desa setempat. Dalam kesempatan tersebut, Kepala dan seluruh perangkat desa memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa.
“Kami merasa terbantu dengan adanya poster ini. Selama ini masyarakat memang sudah tahu sekilas tentang stunting, tapi belum semuanya paham bagaimana cara mencegahnya. Dengan adanya produk ini, informasi bisa lebih mudah dipahami dan diterapkan sehari-hari.” ungkap Siswanto selaku Kepala Desa Tanjung.
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Pusat Pengembangan KKN UNNES yang mewajibkan setiap mahasiswa menghasilkan minimal satu produk luaran dari kegiatan pengabdian. Produk tersebut dapat berupa modul, buku, poster, media pembelajaran, atau bentuk inovasi lain yang bisa memberikan kontribusi jangka panjang bagi masyarakat.
Dengan adanya poster stunting, mahasiswa UNNES membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk karya yang sederhana, tetapi punya dampak nyata. Produk ini dapat terus digunakan meski program KKN telah selesai.
Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan erat dengan masa depan bangsa. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif lebih rendah, daya tahan tubuh yang lemah, hingga risiko produktivitas rendah saat dewasa.