Mohon tunggu...
Lulu Hibrizi
Lulu Hibrizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa bimbingan penyuluhan islam

Saya adalah mahasiswa bimbingan penyuluhan islam negeri walisongo semarang. Motivasi saya dalam belajar adalah untuk menambah ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Etika Dalam Membangun Kepercayaan Terhadap Penyuluh

22 Mei 2024   06:17 Diperbarui: 22 Mei 2024   09:52 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Foto Pribadi

Abstrak

        Pentingnya etika penyuluh dalam membangun kepercayaan masyarakat. Etika mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran/integritas, transparansi, empati, dan komitmen terhadap kualitas. Menerapkan etika yang kuat memungkinkan penyuluh menjaga kredibilitas, menjaga hubungan yang sehat dengan klien, dan meningkatkan efektivitas intervensi penyuluh. Selain itu, artikel ini mengkaji dilema etika yang dialami oleh praktisi penyuluhan dan menguraikan cara untuk menetapkan kode etik di lapangan. Tujuannya adalah untuk menekankan peran sentral etika dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyuluh dan meningkatkan dampak positif kegiatan penyuluhan. 

Di sinilah Etika merupakan peran penting dalam membangun dan memelihara kepercayaan terhadap penyuluh. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika seperti kejujuran/integritas, transparansi, empati, dan komitmen terhadap kualitas, penyuluh dapat membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan masyarakat. Dalam hal ini etika merrupakan landasan penting yang bertujuan agar penyuluh dapat dipercaya dan diterima oleh masyarakat apabila mereka memegang teguh etika profesi. Hal ini membantu tercapainya pemberdayaan optimal dan pembangunan berkelanjutan. Kata Kunci: Etika Profesi Penyuluh, Kepercayaan, Integritas, Transparansi, Empati, Komitmen terhadap Kualitas

Pendahuluan 

         Peran penyuluh sangat penting dalam dinamika pembangunan masyarakat. Penyuluh berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat yang membutuhkan pengetahuan dan nasihat teknis, baik di bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, atau bidang sosial. Namun, seberapa efektif peran ini dijalankan seringkali bergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penyuluh. Membangun hubungan saling percaya ini tidak hanya memperkuat peran penyuluh, namun juga memastikan program yang dilaksanakannya mencapai hasil  optimal dan berdampak positif bagi masyarakat.


         Etika harus menjadi landasan profesi penyuluh. penyuluh mempunyai tanggung jawab besar untuk memberikan informasi dan rekomendasi yang akurat dan dapat diandalkan. Hal ini memerlukan kejujuran/integritas, transparansi, empati, dan komitmen terhadap kualitas. Selain itu, penyuluh harus mampu mengembangkan hubungan positif dan saling percaya dengan masyarakat.

         Penerapan prinsip-prinsip etika dapat membantu menjaga kredibilitas, mengembangkan kepercayaan, dan meningkatkan program penyuluhan. Mengembangkan budaya etis dalam profesi penyuluh harus menjadi prioritas utama karena mendukung masyarakat untuk memenuhi perannya sebagai agen perubahan yang terpercaya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.  

         Artikel ini membahas pentingnya perluasan etika dalam membangun kepercayaan masyarakat. Kami mengkaji etika profesi penyuluhan dan bagaimana praktik tersebut dapat membantu memperluas program penyuluhan. Pemahaman komprehensif tentang etika penyuluhan diharapkan memungkinkan para penyuluh menjadi agen perubahan yang terpercaya dan berkontribusi terhadap perbaikan masyarakat.

 Pembahasan 

        Etika didefiniskan sebagai “A set of rules that define right and wrong  conducts” (William C. Frederick, 1998:52). Seperangkat aturan atau undang-undang yang menentuan pada perilaku benar dan salah. Etika merupakan cabang filsafat yang membahas nilai dan norma, moral yang mengatur interaksi perilaku manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Dalam pemahaman ini, etika yang digunakan sebagai landasan pijakan manusia dalam perilakunya dapat diklasifikasikan   dengan beberapa penafsiran sebagai refleksi kritis dan refleksi aplikatif.  Profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk mengerjakan pekerjaan itu. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, kode etik profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun