Mohon tunggu...
Lulu Azmi Agustina
Lulu Azmi Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Hallo saya Lu'lu Azmi Agustina, saya sangat menyukai lagu-lagu dari Hindia dan Feast!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemilihan Kata atau Diksi yang Tepat dalam Penarapan Berbahasa Indonesia

6 Mei 2023   11:47 Diperbarui: 6 Mei 2023   11:56 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diksi secara umum adalah pemilihan kata. Sedangkan menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan. Baiasanya, diksi dalam sebuah penulisan digunakan oleh para penulis untuk memperoleh sebuah kata sehingga dapat mengungkap suatu gagasan tertentu.  Penggunaan diksi yang tepat ini pula dapat memudahkan orang untuk memahami dan menerima apa yang di sampaikan  dengan jelas apa yang dimaksud dari informasi atau karya tulis; baik cerita, puisi, dll.

Dalam pembuatan puisi, biasanya sang penulis memilah kata atau diksi yang indah dan penuh dengan makna tertentu.  Yang mana kerap kali kita temukan pemilihan kata atau diksi yang indah pelafalan nya serta tata susunan bahasa nya.  Tujuan dari diksi ini di gunakan untuk memperoleh suatu makna tertentu dari sebuah kalimat atau kata. Sehingga, diksi ini dapat dikatakan sebagai suatu pemilihan kata yang dapat memberikan suatu makna atau ungkapan terhadapnya.  Dalam pemilihan diksi ini pun ternyata sangat berpengaruh terhadap pembacaan puisi, yang mana berpengaruh terhadap penghayatan serta  gaya baca intonasi para puitis. Maka daripada itu, dalam penulisan puisi ini para penulis hendaklah menguasi kosakata-kosakata serta pemilihan diksi yang baik agar puisi terlihat dan tampak indah dibaca maupun di dengar.

  • Jenis-jenis Diksi

Secara umum, diksi terbagi menjadi 2 jenis yaitu diksi yang berdasarkan makna dan diksi yang berdasarkan leksikal.

1. Diksi yang berdasarkan makna

  • Makna Denotatif. Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contohnya,  Budi selalu "bekerja keras" untuk mendapat kan hasil yang ia mau
  • Makna Konotatif. Makna denotaif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contohnya, Rafi adalah "anak emas" di keluarga nya.

2.  Diksi yang berdasarkan Leksikal

  • Sinonim. Sinonim adalah kata yang mempunyai artian sama dengan kata yang lain. Contohnya, pintar = pandai, bisa = dapat, dll.
  • Antonim. Antonym adalah kata yang mempunyai artian sebagai lawan dari kata lain. Contohnya, besar >< kecil, panjang >< pendek, dll.
  • Homonym. Homonym adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama lain. Contohnya, "bulan" (yang bermakna planet) dengan "bulan" ( yang bermakna penanggalan suatu waktu)
  • Homofon. Homofon adalah kata yang memiliki kata dan ejaan yang berbeda namun lafal nya sama. Contoh nya, "bang" ( yang bermakna kakak laki-laki) dengan "bank" (tempat penyimpanan uang)
  • Homograf. Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaan nya sama. Contohnya, "apel" (yang bermakna buah) dengan "apel " (yang berarti kumpulan atau upacara)
  • Polisemi. Polisemi adalah kata yang memiliki makna dari lebih satu. Contohnya, kata "sakit" pada kalimat : Ani berobat ke klinik karena ia sakit (sakit yang berarti sakit); Dinda sakit hati karena ucapan dari temannya (sakit yang berarti menyangkut dengan perasaan); Akibat terlibat banyak hutang, Budi menderita sakit jiwa (sakit yang berarti gila)
  • Hipernim dan Hiponim. Hipernim adalah kata yang dapat mewakilkan banyak kata lainnya, sedangkan hiponim adalah kata yang terwakilkan oleh hipernim. Contohnya, di dalam hutan terdapat banyak hewan buas, misal nya singa, harimau, ular, dll. Pada kalimat tersebut kata "hewan buas" merupakan kata hipernim, sedangkan "singa, harimau, ular" merupakan kata hiponim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun