Jawa Tengah memiliki wilayah yang sangat luas, akan tetapi perkembangannya tidak merata, hampir semuannya mengarah ke utara. Bagaimana dengan wilayah selatannya?, wilayah selatan tidak semaju bagian utara, penyebabnya adalah kondisi geografi yang berbukit dan aksesnya yang jauh dari pusat provinsi. Padahal, Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mensejahterakan masyrakat yang menjadi tanggungannnya. Maka dari itu provinsi Jawa Tengah perlu memberi stimulus kepada Daerah Bagian Selatan agar perkembang menyusul daerah lainnya.  Bagian selatan yang memiliki potensi besar adalah  Eks. Karesidenan Banyumasan yang terdiri dari Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap dan Kebumen.
Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029  tercakup kebijakan pengembangan Karesidenan Banyumasan atau yang sekarang namanya  Kawasan Barlingmascakeb  (Kabupaten  Banjarnegara,  Kabupaten Purbalingga,  Kabupaten  Banyumas,  Kabupaten  Kebumen) yang  merupakan  salah satu  Kawasan  Strategis  Provinsi  Jawa  Tengah  dari  sudut  kepentingan pertumbuhan  ekonomi.Â
Jika dilihat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini tidak dapat diragukan lagi bahwa kabupaten-kabuapten ini memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Kabupaten Banjarnegara memiliki kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Purbalingga memiliki Wisata Gua dan Waduknya yang banyak, Kabupaten Banyumas yang memiliki wisata disekitar Gunung Slamet, Cilacap yang memiliki Kilang Pertamina sebagai penyokong perekonomian utamanya, dan Kabupaten Kebumen yang terkenal dengan wisata budaya dan pantainya yang indah.

Maka dari itu Pemerintah Provinsi harus turun tangan karena masalah ini perlu dicarikan jalan tengahnya. Sebab Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan untung apabila daerah-daerah didalamnya terangkat perekonomiannya. Juga sudah menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi dalam mengakomodasi kepentingan publiknya yang menjadi kewajibannya. Sehingga Provinsi Jawa Tengah melalu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Sumber Daya Air sedangn menyusun Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis  Provinsi Barlingmascakeb.
Untuk mengkangkat perekonomian Barlingmascakeb melalui wewenang kawasan startegis milik provinsinya mulai memetakan kawasan/objek startegis yang dapat mengatasi masalah di lingkup daerah sekaligus provinsi. Kawasan strategis provinsi itu sendiri didefinisikan sebagai wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Dari hasil analisis sektor basis, sektor basis di wilayah Barlingmascakeb adalah Sektor Pertanian, Pertambangan dan Industri pengolahan. Sehingga kawasan/objek startegis di wilayah Barlingmascakeb didefinisikan sebagai kawasan di sekitar infrastruktur penting yang mendorong perkembangan 3 sektor basis tersebut.
Ada 5 kawasan strategis teridentifikasi berdasarkan kriteria tersebut yaitu 1. Kawasan Kilang Pertamina Unit IV Cilacap, 2. Kawasan Bandara Wirasaba Banjarnegara, 3. Kawasan Industri di Cilacap, 4. Kawasan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, 5. Kawasan Pengembangan Dry port Cilacap yang dalam pengkajian. 5 kawasan tersebut perlu dipikirkan rencana tata ruang dan pengembangannya karena di nilai penting dalam pengembangan provinsi dan juga potensi di daerah.

Kawasan industri di Cilacap dari tahun ketahun memiliki perkembangan yang pesat sehingga perlu di jaga eksistensi untuk menyokong perekonomian Barlingmascakeb. Kawasan Pelabuhan Tanjung Intan merupakan satu-satunya pelabuhan barang yang berada di sisi selatan Pulau Jawa, sehingga menjadi sangat vital dan potensial untuk dikembangkan. Kawasan Dry port sebagai pendukung aktivitas industri dan pelabuhan akan meningkatkan efisiensi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI