oleh karena itu, ketika mendapatkan nikmat banyaklah bersyukur dan beribadah. Adapun ketika musibah datang maka  bersabarlah dan menerima takdir yang dijalaninya.  Sehingga akan diberi fahala oleh Allah Swt.
Andai kata dunia dan seisinya milik manusia, tentu harta yang ada didunia  bisa diambil dan menjadi milikinya. Padahal harta yang sebenarnya atau hakekatnya rejeki yang dimiliki manusia adalah apa yang dimakan saat itu.
Karena hati akan tenang ketika merasa cukup, walaupun hanya memiliki pakaian yang dipakai dibadan saja. Kalau merasa cukup pasti akan tenang. Hidup didunia sebatas menguatkan akan perjalan pada alam selanjutnya, dan apa yang dimiliki orang lain tidaklah layak dipikirkan, dan memiliki perasaan atau berfikir untuk memilikinya.
Marih bersikap rendah diri dan tawadhu, manaruh kedua kaki dan mengadahkan kedua tangan  pada Allah Swt. Menerima segala keputusan Allah Swt untuk dijalaninya. Janganlah selalu mengharap akan pemberian orang lain. Teruslah istiqomah dalam beribada, Sholat dan dzikir. Agar selalu mendapat jalan petunjuk dari-Nya.
Di akhir catatan mengaji, K.H. Subhan Ma'mun mengatakan, yang namanya harta yang akan menjadi miliknya, adalah harta yang diinfakan dan di sodakohan.
Wallu'alam bishowab.
Ngaji Karo Kang Kaji, Lukmanrandusanga (Kamis, 10 Nopember 2022).