JUMAT BERKAH DARI SISWAKU
Pagi di hari jumat (29/7/22) penulis bertemu dengan siswa ku yang terlambat berangkat sekolah. Namun dari siswa tersebut penulis tak malu untuk belajar dari lika-liku pertumbuhan dan tahapan perkembangan yang dilaluinya.
Mereka sebenarnya adalah siswa yang bersemangat untuk belajar. Bukan siswa yang malas. Terbukti ia tetap berangkat hadir di sekolah, walaupun terlambat.
Penulis yakin, Â keterlambatan bagi siswa akan menjadi pelajaran yang berharga. Dari keterlambatan pula menjadi cermin penulis sebagai pendidik untuk berusaha agar tidak terlambat.
Belajar memahami karya literasi siswa terlambat, yang ditulis dalam selembar kertas. Sebagai sentuhan hati nurani yang penuh kejujuran dan arti yang sangat dalam.
Ungkapan penyesalan dan kesedihan tertulis rapi dan indah dalam deretan catatan Jumat berkah dari siswaku.
Hal ini membuat penulis bangga atas karya spontanitasnya. Dari kejujuran di balik musibah terlambat.
Penulis terharu saat siswaku yang terlambat untuk membacakan karyanya yang diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat.
Ada beberapa karya siswa terlambat, yang penulis tuangkan kembali dalam bentuk tulisan, di tangan pembaca.
Mandiri Sebelum Waktunya, sebuah tulisan dari siswa terlambat yang hidupnya sendirian. Ayah bekerja di luar kota dan ibunya sedang sibuk mengurusi simbahnya.