Mohon tunggu...
Lukman Awalludin
Lukman Awalludin Mohon Tunggu... Mahasiswa instansi UNIKOM

Nama saya Lukman Awalludin, saya lahir di Bandung pada 22 Juli 2004. Sebagai anak tunggal, saya tumbuh dengan nilai-nilai tanggung jawab dan kemandirian yang tinggi, yang sangat membantu dalam perjalanan akademik dan organisasi saya. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Komputer Indonesia, program studi Ilmu Komunikasi. Saya memilih jurusan ini karena keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan yang telah saya tempuh saat SMK, yaitu jurusan Multimedia. Ilmu komunikasi memberi saya peluang untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan latar belakang multimedia saya, terutama dalam hal menyampaikan pesan yang efektif melalui berbagai platform.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Opinion Leader : Bobon Santoso

5 Mei 2025   00:05 Diperbarui: 5 Mei 2025   00:05 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya memilih Bobon Santoso sebagai opinion leader karena ia merupakan salah satu kreator konten kuliner yang memiliki pengaruh besar di media sosial, terutama di kalangan Gen Z dan milenial. Gaya komunikasinya yang unik, nyeleneh, dan kadang ekstrem, membuatnya mudah dikenali dan diingat. Selain itu, Bobon juga dikenal karena keberaniannya dalam bereksperimen dengan makanan yang tidak biasa, yang memicu reaksi kuat dari audiens. Tidak hanya menghibur, ia juga sering menyisipkan pesan moral dan sindiran sosial yang menyentil namun tetap menarik.

Salah satu pernyataan atau opini resmi Bobon Santoso di media sosial yang cukup viral adalah saat ia menyampaikan keresahannya terhadap food waste dan budaya pamer makanan mahal. Melalui akun Instagram-nya, Bobon pernah menulis:

"Makan itu bukan soal mahal atau murah, tapi bagaimana kita bisa menghargai apa yang kita makan. Banyak orang di luar sana masih kesulitan buat makan. Jadi stop buang-buang makanan cuma demi konten."
--- Bobon Santoso, Instagram, @bobonsantoso

Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski kontennya sering dianggap 'liar', Bobon tetap memiliki nilai-nilai sosial yang kuat, dan tidak ragu menyuarakannya.

Bobon aktif di berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Facebook. Akun YouTube-nya memiliki jutaan subscribers, dengan jutaan views di setiap video. Beberapa alasan mengapa akun media sosialnya memiliki banyak followers antara lain:

Konsistensi konten: Ia rutin mengunggah video dengan tema kuliner ekstrem yang memancing rasa penasaran.
Ciri khas unik: Dari penampilan (tato, brewok, gaya bicara blak-blakan), hingga cara memasak yang "tidak biasa" menjadi daya tarik tersendiri.
Interaksi kuat dengan audiens: Bobon sering membalas komentar, melakukan QnA, dan menggunakan humor yang relevan dengan tren saat ini.
Isu yang sering dibahas: Selain kuliner ekstrem, Bobon juga menyinggung isu seperti ketimpangan sosial, kemiskinan, budaya konsumtif, hingga nasionalisme lokal, semuanya dibalut dengan gaya khasnya yang satir dan sarkastik.

Instagram : @bobonsantoso
Instagram : @bobonsantoso

Di mata netizen Indonesia, Bobon Santoso memiliki citra yang cukup kompleks namun kuat:

Sebagian menganggapnya "gila tapi cerdas", karena ide-ide kontennya sering di luar nalar namun tetap punya pesan moral.
Ia juga dianggap sebagai "anti-hero" kuliner, yang melawan arus tren food vlogger yang terkesan mewah dan elitis.
Netizen +62 menghargainya karena 'relatable', banyak dari mereka yang merasa terwakili oleh kritik sosial yang disampaikan Bobon secara jenaka.
Namun tidak sedikit pula yang mengkritik gaya kontennya yang ekstrem, karena dianggap menjijikkan atau tidak pantas. Meski begitu, kontroversi ini justru memperkuat eksistensinya sebagai opinion leader yang berani dan otentik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun