Mohon tunggu...
Lukman A. Irfan
Lukman A. Irfan Mohon Tunggu... -

Tinggal di Berbah, Sleman, Yoyakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Allah SWT Benar-benar Ada?

21 Agustus 2014   16:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:58 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di tengah hingar bingar suara kendaraan di sore yang mendung. Di sebuh gubug di tengah kebun, Kemprul dan Semprul sedang berdialog.
Semprul : "Prul, kalau ada yang tanya mengapa kamu yakin bahwa Allah itu benar2 ada (wujud), gimana jawabnya?"

Kemprul : "Ya dijawab aja...karena Nabi Muhammad SAW mengabarkannya demikian melalui Al-Qur'an yang  merupakan Firman Allah SWT."

Semprul : "Lha kalau dia tanya lagi, mengapa kamu percaya dengan Al-Qur'an yang dibawa Nabi Muhammad?"

Kemprul : "Karena Al-Qur'an membuktikan sebagai mukjizat yang tidak terbantahkan."

Semprul : "Buktinya apa?"

Kemprul : "Buktinya Al-Qur'an memuat ayat-ayat yang mengandung bukti bahwa Al-Qur'an tidak mungkin dibuat oleh manusia, namun dibuat oleh Maha Pencipta alam semesta ini."


Semprul : "Kalau dia tanya, mana ayat yang kamu maksud?"

Kemprul : "Di antaranya dalam QS. Adz-Dzariyat [51]:47: “dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.”  Mukjizat dalam ayat ini terletak dalam kata meluaskannya (lamuusiun), yang artinya langit (jagad raya) secara terus menerus berkembang. Hal ini terbuktikan oleh hasil observasi pada tahun 1929 oleh Edwin Hubble, ahli astronomi dari Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus menerus bergerak menjauh satu sama lainnya, yang artinya terjadi perluasan. Al-Qur’an yang diwahyukan pada abad 7 masehi sudah mengabarkannya ketika saat itu mustahil ilmu pengetahuan membuktikan hal tersebut. Tegasnya, kalau bukan yang menciptakan alam semesta ini apa ya bisa buat ayat seperti ayat 47 surat Adz-Dzariyat tersebut."

Semprul : "Kalau dia tanya lagi, ada ayat yang lain ndak...jangan dari 30 juz cuma itu."

Kemprul : "Masih banyak ayat yang lain, umpamanya QS. Al-Anbiya’ [21]: 32, yang artinya “dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara...” Coba bayangkan pada saat itu, abad 7 masehi, apa ada orang yang berpendapat bahwa langit menjadi “atap yang memelihara”. Lha ini dikabarkan dalam Al-Qur’an yang terbuktikan oleh ilmu pengetahuan saat ini tentang bumi ini di kelililingi atap yang namanya atmosfer. Lha kalau ada meteor yang mau nabrak bumi maka harus nabrak atmosfer ini, jadi yang jatuh ke bumi tinggal puing-puingnya, coba kalau utuh langsung jatuh ke bumi...sudah hancur bumi ini sejak dulu. Lha, atmosfer ini juga menyaring radiasi yang bertebaran di luar angkasa. Kalau radiasi ini tidak membahayakan kehidupan di bumi maka dibiarkan oleh atmosfer masuk ke bumi, tapi kalau berbahaya ditolak oleh atmosfer. Gitu prul!"

Semprul : "lha, kalau dia tanya lagi!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun