Mohon tunggu...
Lukita Wahyu
Lukita Wahyu Mohon Tunggu... -

apa yang saya tulis belum tentu sedang saya alami...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gaji DPR Saja yang Diturunkan, Pak

20 November 2014   13:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

jujur, saya hanya mahasiswa semester satu yang masih sangat awam dan bahkan buta soal politik dan kebijakan-kebijakan pemerintah. tapi izinkanlah saya sebagai seorang fresh graduate SMA pedesaan untuk mengutarakan pendapat dan pandangan saya mengenai gejolak kenaikan BBM yang sebenarnya mungkin sudah basi untuk kita bicarakan lagi.

iseng-iseng main ke halaman pak presiden Joko Widodo. disana terlihat banyak sekali postingan pak presiden mengenai alasan dan kiat-kiat beliau untuk tetap menstabilkan dan bahkan akan menaikkan kesejahteraan rakyat dengan dana yang dihemat dari pemangkasan subsidi dana BBM, yang mana kenaikannya sudah diresmikan beberapa hari lalu.

sudah pasti kebanyankan komentar tidak masalah dengan diberlakukannya kenaikan harga BBM ini dengan argumennya masing-masing,

"untuk beli rokok yang 16ribu saja sanggup",

"orang papua aja pas kita beli bensin 6.500 mereka 15.000 nggak ngeluh",

kemudian mendapat balasan dari pembaca lain bahwa "eh, rokok kan bukan barang  kebutuhan pokok, gak akan ngefek juga sama bahan-bahan pokok lainnya",


"gila lu, pas jamannya sby bensin 6.500 aja di papua jadi 15.000, gimana kalo naik jadi 8.500, berapa di papua? mikir dong!" , dan lain sebagainya.

tapi bukan debat kusir seperti itu yang menjadikan alasan saya untuk menulis postingan ini. ada satu komentar yang menggelitik sekaligus membuka mata saya dan saya baru sadar bahwa komentar itu benar.

adalah komentar Syekhan Arya Putra Siradz yang berbunyi "Pak kenapa subsidi BBM yang dipangkas? Kalo gtu, bagaimana gaji anggota DPR atau gaji anggota2 wakil rakyat yg dipotong termasuk gaji bapak ?? Kan slogan bapak merakyat, kalau sekiranya merakyat ya gajinya samakan saja dengan gaji masyarakat Indonesia yang rata-rata 3-6 juta per bulan. salam damai Indonesiaku,, salam tiga jari untuk kemajuan Indonesia.. "

komentar tersebut menggugah pikiran saya. ya! kenapa saya tidak berpikir sampai ke sana? okelah pemerintah menaikkan harga BBM agar kaum kapitalis segan untuk memborong minyak untuk dijual lagi di luar negeri (lah, itu kan tinggal bea-cukainya saja yang diperketat to?)

okelah cadangan minyak kita tinggal sedikir (katanya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun